Mata kuliah wajib startup digital tengah dibahas dua Kementrian
Startup digital tengah direncanakan jadi mata kuliah wajib perguruan tinggi.
Rencana tersebut tengah dibahas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Jika betulan diterapkan, maka mata kuliah wajib tersebut akan mulai diterapkan mulai tahun 2022.
Baca juga: Inovasi Jepang: Koper Mewah untuk Pamer Ikan
Startup digital
Penetapan startup digital sebagai mata kuliah wajib ditujukan untuk mendorong partisipasi mahasiswa dalam membangun startup.
Untuk melancarkan rencana ini, pelatihan kepada dosen pun akan dilatih untuk mengampu mata kuliah tersebut.
Bukan cuma itu, Kemendikbudristek juga telah menargetkan setidaknya 100 ribu sudah mahasiswa bisa mengikuti pengembangan startup pada tahun 2022.
“Nantinya, tim yang lolos seleksi pengembangan startup (mahasiswa yang mengikuti mata kuliah) akan mendapat bimbingan yang lebih intensif agar bertahan jangka panjang serta bisa masuk ke platform Kedaireka atau inkubator bisnis kampus,” jelas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Paristiyanti Nurwardani.
Baca juga: Kastil Drakula Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19
Tahapan startup founder
Program ini nantinya akan diadakan dalam enam tahapan, yaitu:
- Ignition: seminar daring tentang pemahaman dari para pelaku dan regulator industri startup
- Networking: kegiatan berjejaring dengan peserta lainnya di daerah masing-masing
- Workshop: pembekalan pengetahuan teknis dan nonteknis, dari ide hingga launching
- Hacksprint: aktivitas brainstorming ide hingga menjadi produk minimum siap uji
- Bootcamp: proses validasi customer dengan bimbingan mentor program UX, dan bisnis melalui video response
- Incubation: 1-on-1 mentoring bersama dedicated mentor dan akselerasi 1 key metric utama selama 4 minggu.