Gading gajah diburu karena dampak perang
Di masa depan, gajah mungkin akan terlahir tanpa gading. Hal ini terjadi karena adanya kegiatan perburuan liar terhadap satwa tersebut.
Kabar ini mencuat berkat penelitian mengenai perang saudara dan perburuan liar di Mozambik yang berlangsung selama tahun 1977 hingga 1992.
Baca juga: Live-Action Barbie Digarap, Dua Aktor Ini Bakal Perankan Barbie dan Ken
Gajah tanpa gading kian umum ditemui
Buat gajah, gading punya banyak fungsi penting. Bagian tubuh yang memanjang dari rahang gajah tersebut bisa digunakan untuk menggali air, mengupas kulit kayu untuk makan, hingga mempertahankan diri dari serangan satwa lain.
Namun ketika gajah betina kehilangan gadingnya, gen-nya akan ikut terpengaruh.
Setelah perang di Mozambik terjadi, kehilangan gading jadi karakteristik utama gajah betina. Padahal sebelum perang terjadi, hanya kurang dari seperlima jumlah gajah yang tidak memiliki gading.
Tak heran, keberadaan gajah tanpa gading pun kian umum di Afrika.
Baca juga: Rumah Nightmare on Elm Street Dijual! Begini Isi Rumahnya!
Manusia jadi akselerator evolusi
Umumnya, evolusi adalah proses yang lambat karena memakan waktu ratusan hingga ribuan tahun.
Namun pada kasus ini, manusia berhasil jadi akselerator yang mempercepat proses tersebut.
“Mereka telah menghasilkan bukti perubahan genetik yang membantu para ilmuwan dan masyarakat memahami bagaimana kita memiliki pengaruh besar pada evolusi bentuk kehidupan lain,” papar Chris Darimont, seorang ilmuwan konservasi di University of Victoria di Kanada, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
-
Indonesia Jadi Negara yang Paling Sering Minta Hapus Konten dari Google, Ini Alasannya!
-
Surat Tulisan Tangan Steve Jobs Dilelang, Sebut Ketertarikan Pada Ilmu Buddha dan Keinginan Pergi ke India
-
Es Krim Geprek, Tren Kuliner Baru yang Viral Berkat TikTok
(Foto: Gettyimages)