Tak hanya kesehatan tubuh, menunda waktu makan bisa pengaruhi kesehatan mental?

Tak hanya bagi kesehatan tubuh, ternyata menunda waktu makan bisa mempengaruhi kesehatan mental, yakni depresi dan anxiety.

Sebuah studi mengungkapkan jika waktu makan yang tepat dapat berperan cukup krusial pada kesehatan mental.

Peneliti pelajari kaitan antara waktu makan yang ditunda dengan depresi dan kesemasan

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Jama Network menginvestigasi kaitan antara ritme diet dengan kesehatan mental.

Penelitian tersebut dilakukan kepada pegawai maskapai penerbangan dengan sistem kerja shift.

Setelah melakukan pemeriksaan kepada sebanyak 22.617 responden, para peneliti mengungkapkan bahwa ada kaitan antara waktu makan yang ditunda dengan depresi dan anxiety (kecemasan).

“Setelah memeriksa 22.617 peserta, para peneliti mengungkapkan bahwa waktu makan, waktu makan yang lama (lebih dari 12 jam), dan penundaan makan malam memiliki kaitan dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan, terlepas dari shift kerja,” demikian bunyi pernyataan resmi yang dilansir Medical Daily, Senin, 22 Juli 2024.

Hasilnya: pekerja yang kebiasaan menunda makan berisiko alami depresi dan anxiety lebih tinggi

Selama proses penelitian, para peneliti melacak kapan waktu responden sarapan dan makan malam, serta interval antar waktu makan.

Mereka kemudian membandingkan data ini dengan skor anggota kru pada alat skrining depresi dan anxiety.

Hasilnya para pekerja shift harian yang menunda makan malam hingga lewat dari jam 8 malam akan mengalami penurunan berat badan.

Tak hanya itu, mereka juga menghadapi risiko depresi dua kali lipat dan risiko kecemasan 78% lebih tinggi jika dibandingkan responden yang makan lebih awal atau tepat waktu.

Hasil yang keluar terlepas dari shift kerja

Responden yang bekerja pada shift malam atau hari libur juga memiliki peningkatan risiko kecemasan atau depresi yang tinggi karena menunda makan.

“Secara khusus, kami menemukan bahwa waktu makan (sarapan lebih awal dan terlambat [sebelum jam 8 pagi dan setelah jam 9 pagi] serta makan malam [setelah jam 8 malam]) dikaitkan dengan depresi dan kecemasan terlepas dari shift kerja,” demikian bunyi pernyataan tertulis para peneliti.


Let uss know your thoughts!