Harga kedelai impor naik, tahu tempe makin langka
Harga kedelai impor saat ini terus naik, membuat para produsen tahu dan tempe berencana mogok produksi. Harga jualnya pun bakal makin mahal.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menerangkan, harga kedelai per gantang yang semula US$12 naik jadi US$18.
Mengutip Liputan6, aksi mogok dari para produsen merupakan bentuk protes kenaikan harga kedelai.
“Rencana mogoknya mulai dari besok hari Senin, Selasa, dan Rabu,” kata Ketua Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia Sytarto.
Lima miliar babi di China bikin harga kedelai makin mahal
Ternyata, kenaikan harga ini bukan cuma dipengaruhi oleh masalah El Nina di kawasan Amerika Selatan.
Kemendag Muhammad Lutfi menjelaskan, salah satu penyebab lainnya adalah kebutuhan pakan lima miliar babi di China.
“Di China itu, awalnya peternakan babi di sana tidak makan kedelai, tapi sekarang makan kedelai. Apalagi baru-baru ini ada lima miliar babi di peternakan China itu makan kedelai,” ujar Mendaag, mengutip Antara.
Bagaimanapun, kenaikan harga kedelai dari AS juga memengaruhi biaya produksi bagi peternak babi di China.
Jadi, bisa kita bilang, kita sedang berebut dengan lima miliar babi itu.
Baca juga: Harga Tahu dan Tempe Naik Minggu Depan, Produsen: Harap Maklum, Kami Terpaksa
Persiapan mitigasi dari pemerintah
Lutfi mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan mitigasi dari melambungnya harga kedelai secara nasional yang memengaruhi kelangkaan tahu dan tempe.
“Sekarang ini kami sedang menyiapkan mitigasinya dan kesempatan pertama minggu depan akan kami umumkan kebijakannya seperti apa,” ujar Lutfi.
Kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahunnya adalah tiga juta ton. Semetara, budi daya dan suplai kedelai dalam negeri cuma mampu menghasilkan 500 hingga 750 ton per tahun.
Makanya selama ini Kemendag mengimpor kedelai dari beberapa negara, salah satnua kawasan Amerika Selatan itu.
How do you like your tahu and tempe? let us know!