Bukan isapan jempol, seorang pecinta tanaman rela menukar rumah dengan tanaman hias
Tanaman hias selama pandemi memang menjadi hobi baru bagi kebanyakan orang. Namun apa jadinya kalau ada seseorang yang rela menukar sebuah rumah seharga ratusan juta dengan puluhan tanaman hias?
Adalah Hidmat Syamsudin, seorang pecinta tanaman asal Garut yang menjadi buah bibir dikalangan netizen. Pasalnya dia melakukan barter rumah miliknya dengan tanaman hias, transaksai tersebut dilakukannya pada Sabtu (9 Januari).
Tukar rumah seharga IDR 500 juta, Hidmat dapatkan 40 jenis tanaman
Seperti dilansir Detik, Hidmat mengetahui sang penjual lewat media sosial. Kemudian setelah melewati tahap negosiasi, mereka berhasil menyepakati untuk melakukan barter.
Dari nilai barter rumah sekitar IDR 500 juta, Hidmat mendapatkan lebih dari 40 jenis tanami hias aroid. Tanaman tersebut terdiri dari beberapa ukuran, muali dari yang mini dan ada juga yang tingginya mencapai satu meter. “Di antaranya jenis philodendron billietiae variegata dan king monstera variegata thai constellation,” tutur Hidmat.
Setelah ditelusuri, diketahui bahwa tanaman philodendron billietiae variegata berhargar IDR 55 juta. Sedangkan king monstera variegata tahi constellation diketahui bernilai IDR 60 juta.
Lebih lanjutnya Hidmat menuturkan alasanya rela menukar rumah ratusan juta dengan tanaman hias adalah untuk “investasi“. “Jadi lebih ke barter investasi sebenarnya,” pungkas Hidmat.
-
6 Tanaman Mahal di Dunia, Ada yang Dari Indonesia
-
Tren Tanaman Hias Meningkat, Harganya per Daun Capai Rp 200 Juta!
-
Bottlesmoker Bikin Konser untuk Tanaman, Manusia Dilarang Datang Nonton!
-
Pria Ini Viral Karena Jempolnya Panjang Banget, Kok Bisa?
Saat ini puluhan tanaman tersebut sudah dibawa ke kediaman Hidmat yang terletak di Tarogong Kidul, Garut. Sementara sertifikat rumah yang dijadikan alat transaksi sudah dipegang oleh pedagang asal depok yang diketahui bernama Mario.
—
Sadis betul ini investasi tanaman, Bitcoin mah lewat nih! Gua jadi tergoda untuk ngikutin trend yang happening pas pandemi ini.