Direktur Jendral World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan bahwa ia belum menerima informasi apapun dari negara Tanzania terkait langkah-langkah penanganan pandemi COVID-19. Karena hal itu, Tanzania pun kini jadi sorotan dunia.
Mengenai hal tersebut, Tedros menyampaikan pernyataannya melalui website resmi WHO, 20 Februari 2021.
“Saya sudah berbicara dengan beberapa orang berwenang di Tanzania, namun hingga saat ini WHO belum menerima informasi apapun mengenai tindakan apa yang diambil Tanzania ambil untuk menghadapi pandemi.” kata Direktur Jendral WHO itu.
Tanzania tertutup mengenai penanganan Covid-19
Sejak awal, Tanzania telah menjadi negara paling tertutup untuk urusan penanganan pandemi ini. Pasalnya, Presiden negara tersebut, John Magufuli memiliki reputasi sebagai salah satu pemimpin negara yang paling skeptis dalam upaya penanganan COVID-19.
“Situasi ini memprihatinkan. Saya menyerukan kembali panggilan Tanzania untuk mulai melaporkan kasus-kasus COVID-19 dan data terkait,” ujar Tedros.
Baca juga:
-
Warga Sekampung Ngumpet Karena Takut Divaksin Covid-19, Apa Alasannya?
-
Puluhan Paus Terdampar dan Mati di Pantai Pangpajung Bangkalan, Apa Sebabnya?
“Saya juga memperingatkan Tanzania untuk mengimplementasikan protokol kesehatan masyarakat yang kita tahu pasti dapat bekerja baik dalam memutus penularan, serta untuk menyiapkan vaksinasi.” lanjutnya.
Kabarnya, sejumlah orang Tanzania yang travel ke negara-negara tetangga dinyatakan positif COVID-19. Maka dari itu, negara beriklim tropis ini sangat perlu untuk mengambil tindakan tegas untuk melindungi rakyatnya maupun negara-negara sekitarnya.
Apa yang dilakukan John Magufuli selaku Presiden?
Alih-alih menerapkan protokol kesehatan untuk memutus rantai penularan virus, ia malah menyuruh warganya untuk ‘bertobat’ untuk menghadapi pandemi yang disebutnya sebagai ‘penyakit pernapasan’.
“Mungkin kita telah berbuat salah kepada Tuhan dalam satu hal,” katanya kepada pelayat di pemakaman sekretaris utamanya, John Kijazi.
“Marilah kita semua bertobat.” lanjutnya, dikutip dari Associated Press (AP).
Sebelumnya, Magufuli kerap kali mengklaim bahwa negara dengan hampir 60 juta penduduk itu telah mengalahkan COVID-19 atas bantuan Tuhan.
Selain itu, Presiden negara yang terletak di Afrika bagian Timur ini juga menolak vaksin COVID-19 tanpa memperbarui jumlah kasus Corona sejak April 2020. Padahal, Magufuli tidak memberikan bukti yang kuat atas keskeptisannya itu.
_
Waduh, walaupun begitu, semoga pandemi ini segera kelar, deh.