Saking langkanya, batu Tanzanite cuma bisa ditemukan 20 tahun lagi
Tanzanite adalah jenis batu permata yang hanya bisa ditemukan di Tanzania. Permata ini dikenal sebagai permata yang dapat memantulkan warna yang berbeda, mulai dari cahaya biru, ungu juga warna violet.
Meskipun hampir semua batu permata paling populer di dunia telah dikenal dan digunakan selama ratusan tahun, Tanzanite tidak ditemukan dalam jumlah komersial hingga tahun 1960-an.
Source: Gem Rock Auctions
Meskipun begitu, tidak butuh waktu lama bagi Tanzanite untuk menuai perhatian. Batu Tanzanite kini bahkan jadi permata biru paling populer kedua setelah Safir. Karena keindahan (juga kelangkaannya) batu ini juga jadi favorit kalangan orang kaya dan selebriti papan atas Beyoncé, Sarah Jessica Parker dan Penelope Cruz, baik sebagai perhiasan maupun sebagai investasi.
Pasokan tipis Tanzanite
Tanzanite dikenal sebagai permata yang amat langka. Bahkan disebut-sebut seribu kali lebih langka daripada berlian.
Menurut Ahli Geologi Tanzania, batu Tanzanite terbentuk sejak 585 juta tahun lalu. Mereka juga beranggapan bahwa pasokan batu ini semakin menipis dan akan habis dalam 25 tahun ke depan.
Tak heran, Tanzanite termasuk batu permata yang cukup mahal. Batu dengan berat satu karat atau kurang akan mencapai harga sekitar 225 poundsterling (sekitar Rp 3,9 juta) hingga 250 poundsterling (Rp 4,4 juta) per karat.
Penemu Tanzanite bisa jadi kaya mendadak
Karena kelangkaannya dan nilainya yang tinggi, penemuan Tanzanite pun bisa bikin kaya mendadak. Setidaknya hal tersebutlah yang terjadi pada Saniniu Laizer, seorang buruh tambang di Tanzania.
Saniniu Laizer berhasil menemukan dua batu tanzanite yang berukuran besar. Untuk kedua batu tersebut, Saniniu Laizer mendapatkan 2,4 juta Poundsterling atau sekitar Rp 42,2 miliar dari Kementerian Pertambangan setelah menjual dua Tanzanite kasar berbobot 9,27 kilogram dan 5,103 kilogram tersebut.
Saniniu Laizer dan batu-batu temuannya (source: The Times)