Disinyalkan oleh Menteri ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberi sinyal kenaikan tarif listrik dalam waktu dekat.
Hal ini dilakukan untuk menghemat kompensasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca juga: Inilah NFT Termahal di Dunia, Nilainya Capai Rp5,7 Triliun
Listrik naik demi hemat APBN sebesar Rp7 triliun-Rp16 triliun
Hal ini ia ungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapatan (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/) lalu.
“Penyesuaian atau pengurangan penggunaan BBM dan tekanan APBN di sektor ketenagalistrikan, dalam jangka pendek rencana penerapan tariff adjustment 2022 ini untuk bisa dilakukan penghematan kompensasi Rp7-Rp16 triliun,” ungkap Arifin.
Ia juga memberi sinyal kenaikan harga BBM non subsidi dan Pertalite. Hal ini terjadi untuk menyersuakan hara BBM dengan tingkat keekonomian.
“Serta penyesuaian harga BBM non subsidi sesuai keekonomian yang pasarnya untuk kalangan menengah ke atas, penyesuaian harga pertalite, minyak solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti,” kata Arifin.
Baca juga: Di Shanghai, Sekardus Mie Instan Dihargai Rp905 Ribu! Ini Alasannya!
Pertamax udah duluan naik
Harga pertamax naik sejak mulai 1 April 2022.
Jelang kenaikan, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) berlogo PT Pertamina (Persero) sempat dipadati konsumen.
Berdasarkan laporan Detikcom, antrean mengular terjadi di salah satu SPBU Pertamina bilangan Bintaro, Tangerang Selatan.
Tampak jejeran kendaraan roda empat mengular hingga tumpah ruah ke jalan raya. Kondisi tersebut terjadi sekitar pukul 12.00-13.00 WIB.
Your thoughts? Let us know in the comments below!