Tata kota Jakarta jadi sorotan platform media arsitektur
Perencanaan tata kota Jakarta dinobatkan sebagai yang terburuk didunia menurut platform media arsitektur Rethinking The Future (RTF).
Hal ini diungkapkan lewat tulisannya yang berjudul 10 Examples of Bad Urban City Planning atau 10 contoh kota dengan perencanaan tata kota paling buruk. Di daftar tersebut, Jakarta pun menempati posisi puncak.
Baca juga: Subway Sandwich Pastikan Balik Ke Indonesia!
Tata kota Jakarta terburuk; penuh polusi, macet
Dalam penjelasannya, Jakarta dideskripsikan sebagai kota yang “sesak dengan polusi” dan “tenggelam di air tercemar.”
Jakarta juga dianggap kekurangan area hijau dan terbuka, punya tingkat kemacetan terburuk di dunia dan penyebaran penduduk yang tak terencana.
RTF juga menyoal tentang pembangunan infrastruktur oleh pemerintah provinsi Jakarta yang menekan kemungkinan implementasi jangka panjang.
Selain Jakarta, kota lain yang masuk daftar tersebut adalah Dubai, Brasilia, Sao Paulo, Boston, Missoula, Naypyidaw, New Orleans dan Dhaka.
Akhirnya ada yang memberikan mahkota “Kota paling tidak terencana sedunia” ke Jakarta, versi RTF
Bagaimana tidak: Jakarta masih car-oriented, lahan hijau dicaplok jadi restoran orang kaya, reklamasi baru cuman jadi perumahan low density
Yang kayak gini kita bangga banget 🤦♂️ pic.twitter.com/R10JhkSD6s
— Adriansyah Yasin Sulaeman (@adriansyahyasin) August 23, 2021
Baca juga: Erigo Wakili Indonesia New York Fashion Week, Perkenalkan Koleksi High Fashion yang Affordable
Respon wagub
Menanggapi kabar ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun angkat suara.
Ia mengaku baru mendengar kabar tersebut dan akan mempelajarinya.
“Apa iya jakarta sebagai kota terburuk di dunia dalam tata kotanya, kita akan pelajari,” katanya, di kantornya, Senin, 23 Agustus 2021 malam.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Ariza ini menyebut bahwa pemerintah sudah mencoba memperbaiki sejumlah aspek; dari masalah air bersih, polusi udara, penghijauan hingga sektor pendidikan dan kesehatan.
“Sekarang dituntut juga tata kota. Tentu kita semua akan perbaiki Jakarta menjadi kota yang lebih baik sejajar dengan kota-kota besar di dunia,” ujarnya.