Terkena banjir, sebuah restoran di tepi sungai Thailand bukannya sepi malah kebanjiran pengunjung. Melansir AP News, Restoran Chaopraya Antique Cafe tetap sibuk didatangi pengunjung walau air menggenang sebagian area restoran tersebut.

Genangan air yang cukup tinggi mengharuskan para staf mengenakan sepatu bot karet dan melangkah dengan hati-hati di air yang pasang.

Terkena banjir, pengunjung tetap antusias dan bersikap santai

Uniknya, keadaan tersebut tidak menghalangi niat pengujung yang tetap antusias menyantap makanan mereka. Para tamu bahkan tidak merasa terganggu dengan genangan air dan menganggap itu adalah hal biasa.

Chaopraya Antique Cafe yang berlokasi di Nonthaburi, dekat Bangkok mulai beroperasi sejak Februari 2021. Cafe itu berlokasi di tepi sungai dengan dekorasi yang antik sempurna.

via Detik – Foto: Sakchai Lalit/AP

Namun badai tropis yang parah dan hujan monsun yang lebat menaikkan permukaan air sungai dan genangan pun mulai melanda restoran.

Anehnya, genangan itu justru menjadi hal yang sangat menarik bagi pengunjung. Sampai-sampai mereka yang hendak berkunjung diwajibkan untuk melakukan reservasi sebelum kedatangan.

Begini pengalaman menarik yang dapat dirasakan para pengunjung

“Ini adalah suasana yang hebat. Selama krisis banjir ini menjadi daya tarik khas restoran. Jadi saya ingin menantang diri sendiri dan mencoba hal baru,” tutur salah satu pengunjung.

Sang pemiliki juga menyebut kafenya menawarkan pengalaman ‘selancar hot-pot’, di mana sesekali kapal penumpang akan lewat dan para pengjung berusaha menghindari ombak yang menyapa.

Terkena Banjir, Restoran Ini Malah Ramai Pengunjung! Kok Bisa?
via Detik – Foto: Sakchai Lalit/AP

Bahkan momen itu justru menjadi pengalaman yang paling ditunggu oleh pengunjung. “Ternyata reaksi pelanggan malah bagus dan mereka senang. Kita bisa melihat suasana pelanggan menikmati pengalaman makan di dalam air. Jadi krisis ini berubah menjadi peluang. Bahkan ini mendorong kami untuk menjaga restoran tetap beroperasi dan membuat pelanggan senang,” tutur Titiporn Jutimanon sang pemilik.