Tesla dan Indonesia bakal buat giga baterai dengan kapasitas hingga 100 MW!
Tesla dan Indonesia lewat Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) berencana untuk membangun energy storage system (ESS) di Indonesia.
Hal ini dibeberkan oleh Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves.
ESS adalah giga baterai skala besar yang bisa menyimpan tenaga listrik besar hingga puluhan mega watt, bahkan hingga 100 MW, digunakan untuk stabilisator atau untuk pengganti sebagai pembangkit peaker (penopang beban puncak).
Dengan guna tersebut, Seto pun menganaloginkan ESS dengan “power bank raksasa.”
Baca juga: Roket SpaceX Elon Musk Meledak (Lagi) Saat Uji Coba
Kolaborasi Tesla dan Indonesia karena potensi tinggi wilayah RI
Seto menyebut, ketertarikan Tesla untuk bekerja sama dengan Indonesia berangakt dari potensi negara ini.
“Mereka sampaikan pada kita bahwa mereka dari sisi permintaan dengan negara lain sudah sangat tinggi, tapi suplai ESS tidak banyak. Mau kerja sama dengan Indonesia dengan negara kepulauan potensi EBT mereka bisa kombinasikan teknologi ESS di Indonesia,” jelasnya.
Seto juga menjelaskan bahwa pihaknya tengah mempelajari proyek ini lebih dalam sebelum diskusi langsung.
“Minggu depan kita akan diskusi langsung dengan mereka (Tesla), melibatkan Antam, Inalum, nanti kita lihat. Pertemuan dengan tim Tesla secara virtual,” tuturnya.
Baca juga: Lil Uzi Vert Tanamkan Berlian Seharga Rp 337 Miliar di Jidat
Indonesia bakal andil dalam pembangunan mobil Tesla atau SpaceX?
Menyoal tentang kemungkinan keterlibatan Indonesia dalam produksi mobil listrik Tesla atau proyek SpaceX, Seto mengaku belum sempat membahas.
“Sekarang fokus di ESS dan baterai EV terlebih dahulu. Mungkin Sparling (SpaceX) nanti. Fokus kita masih di dua hal ini (ESS dan baterai EV) sekarang,” imbuhnya.