Puluhan pasangan sesama jenis dan transgender merayakan momen bersejarah di Thailand pada Kamis (18/1), saat undang-undang pernikahan setara resmi diberlakukan.

Di antara pasangan pertama yang menikah adalah dua aktor terkenal, Apiwat “Porsch” Apiwatsayree dan Sappanyoo “Arm” Panatkool.

Mengenakan setelan krem serasi, keduanya menerima sertifikat pernikahan berbatas merah muda di kantor catatan sipil Bangkok. Porsch terlihat berlinang air mata saat momen ini tiba.

“Kami telah memperjuangkannya selama beberapa dekade, dan hari ini adalah hari luar biasa yang menunjukkan bahwa cinta adalah cinta,” ujar Arm penuh emosional.

Thai actors Apiwat “Porsch” Apiwatsayree (R) and Sappanyoo “Arm” Panatkool pose for pictures in front of a Thai national flag after registering their same-sex marriage at the Phra Nakhon district office in Bangkok on January 23, 2025. A high-profile gay couple married in Thailand on January 23 as the kingdom’s same-sex marriage law went into effect, an AFP journalist saw, among the first of hundreds expected to do so. (Photo by Chanakarn LAOSARAKHAM / AFP)

Tonggak Sejarah Bagi Asia: “Pelangi Berkibar di Thailand”

Dengan legalisasi ini, Thailand menjadi negara terbesar di Asia yang mengakui pernikahan setara, mengikuti jejak Taiwan dan Nepal.

Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra menyambut momen ini dengan menulis di platform X, “Hari ini, bendera pelangi berkibar dengan bangga di Thailand.”

Undang-undang baru ini menggantikan istilah berbasis gender seperti “suami” dan “istri” dengan istilah netral gender, memungkinkan pasangan transgender juga untuk menikah. Selain itu, hak adopsi dan warisan kini terbuka bagi semua pasangan yang menikah.

Pasangan lesbian Sumalee Sudsaynet (64) dan Thanaphon Chokhongsung (59) menjadi yang pertama menikah di distrik Bangrak. Mengenakan gaun putih, mereka menunjukkan cincin pertunangan kepada media.

“Kami sangat bahagia. Kami sudah menunggu hari ini selama 10 tahun,” kata Thanaphon.

Sumalee menambahkan, “Legalisasi ini meningkatkan martabat kami dan memberi hak yang setara dengan pasangan heteroseksual. Emosi saya hari ini sangat luar biasa, sulit diungkapkan dengan kata-kata.”

Selebrasi Massal Pernikahan LGBTQ

Di tengah kemeriahan, puluhan pasangan LGBTQ berkumpul di sebuah pusat perbelanjaan di Bangkok untuk pernikahan massal yang diorganisasi oleh Bangkok Pride. Para pejabat membantu pasangan mengisi formulir pernikahan di meja-meja yang telah disediakan, langkah administratif sebelum mereka menerima sertifikat resmi.

Salah satu pasangan, Kevin Pehthai Thanomkhet (31), seorang pria transgender, menikahi Maple Nathnicha Klintgaworn (39).

“Saya sangat bahagia, seperti… oh my God, jantung saya berdetak kencang,” kata Kevin dengan senyum lebar.

Ayahnya yang berusia 65 tahun, Phornchai, menambahkan, “Saya selalu menerima dia. Apapun yang dia pilih, saya mendukung.”

Same-sex couples with their marriage certificates sit together at a marriage registration event at Paragon shopping mall in Bangkok on January 23, 2025. A high-profile gay couple married in Thailand on January 23 as the kingdom’s same-sex marriage law went into effect, an AFP journalist saw, among the first of hundreds expected to do so. (Photo by Lillian SUWANRUMPHA / AFP)

Toleransi dan Tantangan di Thailand

Thailand dikenal sebagai salah satu negara paling ramah LGBTQ di Asia, dengan reputasi internasional sebagai tempat yang toleran. Namun, meski undang-undang ini merupakan langkah maju, diskriminasi terhadap komunitas LGBTQ masih ada di kehidupan sehari-hari.

“Dulu, orang LGBTQ dianggap seperti monstrositas,” kata Ploynaplus Chirasukon, yang menikahi pasangan lesbiannya selama 17 tahun, Kwanporn Kongpetch.

Ia mendukung pengakuan identitas gender lebih jauh, termasuk hak untuk mengubah gelar pada dokumen resmi. “Orang yang tidak sesuai dengan jenis kelamin biologis mereka seperti tunawisma,” ujarnya. “Kemampuan untuk mengubah gelar akan memberikan kesetaraan yang sejati.”

Dengan momen bersejarah ini, Thailand bukan hanya membuka pintu bagi cinta tanpa batas, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai negara yang menghargai keberagaman dan inklusi.

Top image via (Photo by Chanakarn LAOSARAKHAM / AFP)–

Let us know your thoughts!

  • 1 Ton Bumbu Rendang Padang Bakal Terbang ke Norwegia Februari Mendatang

  • Cakra Presisi Mulai Diterapkan: Tilang Lewat WhatsApp, Manual Perlahan Ditanggalkan

  • Pemprov Bali Wajibkan Bawa Botol Minum, Gerakan Hijau yang Nggak Setengah-Setengah