Sutradara kontroversial Livi Zheng baru saja mengeluarkan trailer film terbarunya ‘The Santri‘ pada 9 September lalu. Baru-baru ini, film tersebut menuai reaksi dari Ketua Umum Front Santri Indonesia (FSI), Hanif Alathas, yang juga menantu Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Menurut Hanif, film itu tidak mencerminkan akhlak dan tradisi santri yang sebenarnya, meskipun bekerjasama dengan PBNU.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Livi Zheng (@livizheng) on

Berikut ini adalah sinopsis dari film The Santri yang dikutip dari website PBNU

The Santri akan mengangkat nilai-nilai kaum santri dan tradisi pembelajaran di pondok pesantren yang berbasis kemandirian kesederhanaan, toleransi serta kecintaan terhadap tanah air.

Namun, jika dilihat dari trailer-nya, film itu berfokus pada kehidupan di sebuah pondok pesantren yang sedang mempersiapkan perayaan Hari Santri. Seorang guru menjanjikan bahwa enam orang santri terbaik akan diberangkatkan dan bekerja di Amerika Serikat.
Serta memotret kehidupan keberagamaan dan komunitas lintas iman, kemudian mempromosikannya.

‘The Santri’  sendiri adalah film yang diinisiasi oleh PBNU melalui NU Channel bekerja sama dengan sutradara Livi Zheng dan adiknya Ken Zheng dengan penata musik komposer Purwacaraka. Film ini akan dibintangi sejumlah pendatang baru seperti Azmi Askandar, Wirda Mansur, dan Veve Zulfikar.

Atas faktor tersebut, dia meminta kepada para santri dan para jemaah agar tidak menonton film The Santri yang akan tayang pada Oktober mendatang, saksikan trailer-nya di atas.

Kontroversi ‘The Santri’

Meski film ini adalah salah salah satu cara PBNU untuk mempromosikan ajaran agama Islam, namun pada kolom komentar trailer-nya banyak sekali mendapatkan kritik karena tidak mencerminkan kehidupan di pondok pesantren.

Tidak hanya pada kolom komentar, warga Twitter-pun ikut memberikan responnya terhadap film ini.

Banyak pula yang melakukan gerakan untuk menolak tayangnya film The Santri.