Tidur siang di kantor ternyata pernah dilakukan oleh hampir 80% responden dari Gen-Z.
Adapun hasil tersebut diperoleh usai sebuah survei yang dilakukan sebuah produsen mewah tempat tidur, kasur, dan bantal, Plushbeds.
Tidur siang di kantor bisa tingkatkan produktivitas
Dari survei yang dilakukan kepada 1.000 orang di AS terkait kebiasaan tidur siang para pekerja, diketahui kalau kegiatan itu memiliki dampak positif.
Bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari, melainkan juga di tempat kerja. Selain itu studi yang diterbitkan pada Oktober 2021, mengungkapkan bahwa tidur siang di tempat kerja adalah hal ‘biasa’.
Sekitar 80 persen dari mereka ada Gen-Z dan milenial sebesar 70 persen.
“Untuk meningkatkan produktivitas di kantor, orang menyebut waktu yang ideal adalah 20-30 menit. Dengan demikan mereka akan merasa lebih kreatif,” tutur studi itu, sebagaimana dilansir CNBC, Senin (13 Desember).
Kombinasikan tidur siang dengan kopi
Lebih lanjutnya, dijelaskan pula bahwa sebagian karyawan justru memadukan tidur siang dengan kopi agar tidak kebablasan.
Adapun teknik itu disebut Daniel Pink selaku Pakar Manajemen dan Perilaku sebagai teknik nappucino.
Di mana teknik itu dapat membantu mengurangi kelelahan dalam tubuh pekerja.
Lebih sering menerima promosi?
Selain itu, penelitian juga menyebut kalau nappers alias mereka yang sering tidur siang lebih sering menerima promosi dibanding non-nappers.
Berdasarkan data, ada 53 persen nappers yang sudah menikmati promosi tahun lalu, sementara non-nappers hanya 35 persen.
Kendati memiliki kualitas hidup yang lebih baik, non-nappers disebut cenderung lebih banyak menghasilkan uang.
“Orang-orang yang tidak melakukan apa-apa di siang hari memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk mendapatkan US$ 100.000 atau lebih setiap tahunnya,” tulis laporan tersebut.
Pengenalan ruang tidur jadi wacana
Sementara itu, artikel lain yang diterbikan Sleep.org pada maret melaporkan bahwa 70 persen mengaku mereka kurang tidur secara teratur dan sangat memerlukan tidur siang.
Untuk itu, sebagain pekerja juga berpikir bahwa tidur siang ditempat kerja harus didestigmatisasi.
“Daripada dimarahi, banyak responden berpikir bahwa tidur siang harus diintegrasikan ke tempat kerja. Beberapa menyarankan pengenalan ruang tidur siang, tunjangan untuk alat bantu tidur, dan bahkan istirahat tidur siang berbayar. Yang lain hanya akan menghargai jika tidur siang didorong atau bahkan diizinkan ketika mereka sedang bekerja,” kata studi tersebut.