Malam takbiran adalah hal yang paling ditunggu banyak orang. Bukan hanya anak-anak, tapi juga orang dewasa yang selalu menggunakan waktu tersebut untuk mengumandangkan takbir di masjid. Nah, di malam itu juga ternyata ada beberapa daerah yang melakukan suatu tradisi. Kira-kira di mana dan apa saja tradisi yang dimaksud? Baca ulasan berikut ini, yuk. 

Meugang – Aceh 

malam takbiran
Via: Pemerintah Aceh

Pertama, ada Meugang yang berasal dari Aceh. Tradisi satu ini dilakukan dengan masyarakat yang membagikan masakan daging untuk orang kurang mampu ketika malam takbiran. Tujuannya adalah untuk menjaga keharmonisan hubungan antara satu dengan lainnya. 

Konvoi Kendaraan Hias – Sumatera Utara 

malam takbiran
Via: TaslabNews

Kemudian ada konvoi kendaraan hias yang dilakukan di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Sesuai dengan namanya, tradisi dilakukan dengan warga yang membawa kendaraan masing-masing yang sudah dihias sedemikian rupa. Namun biasanya, untuk yang ingin mengikuti konvoi tersebut harus mendaftar terlebih dulu. 

Ronjok Sayak – Bengkulu 

malam takbiran
Via: Inkuiri

Ada tradisi bernama Ronjok Sayak dari kawasan Bengkulu. Ini merupakan sebuah tradisi di mana beberapa orang menumpuk batok kelapa hingga menyerupai menara kecil yang tingginya sampai satu meter. Tumpukan batok tersebut diletakkan di halaman rumah masing-masing lalu dibakar. Untuk melakukan Ronjok Sayak, diperlukan tenaga ahli yang telah berpengalaman. 

Grebeg Syawal – Jawa Tengah 

malam takbiran
Via: Tandaseru

Di Jawa Tengah ada Grebeg Syawal yang biasa dilakukan oleh keraton setempat. Pada tradisi ini, keraton akan menyusun sebuah gunungan yang di dalamnya adalah hasil perkebunan dan pertanian. Setelah itu, gunungan akan dibawa keliling keraton sampai ke Masjid Agung. Di Masjid Agung, gunungan didoakan agar bisa membawa keberkahan bagi orang-orang yang mendapatkan hasil perkebunan dan pertanian. Barulah gunungan dibawa keluar untuk dibagikan kepada masyarakat yang datang. 

Pawai Pegon – Jawa Timur 

malam takbiran
Via: Zonajatim

Berikutnya ada Pawai Pegon yang berasal dari Jawa Timur. Ini adalah sebuah tradisi yang diterapkan dengan puluhan sampai ratusan kereta pedati dan masing-masing ditarik oleh dua ekor sapi. Kereta pedati ini akan berjalan menyusuri persawahan sampai dengan pesisir pantai. Warga yang melakukan tradisi ini adalah yang bekerja sebagai petani. 

Meriam Karbit – Pontianak 

malam takbiran
Via: Good News From Indonesia

Tradisi malam takbiran lain yang tidak kalah menarik adalah Meriam Karbit atau menyulut meriam. Kebiasaan yang dilakukan di daerah Pontianak ini dilakukan oleh pria dari anak-anak hingga dewasa. Tradisi ini dilakukan bertujuan supaya roh-roh jahat tidak mengganggu masyarakat ketika hari raya idul fitri tiba. 

Nasi Jaha – Sulawesi Utara 

malam takbiran
Via: Wikimedia Commons

Kemudian ada Nasi Jaha yang berasal dari daerah Motoboi Besar, Sulawesi Utara. Para warga membuat sebuah hidangan bernama Nasi Jaha tepat di malam takbiran. Makanan ini terbuat dari beras ketan, jahe, dan santan yang dimasukkan ke dalam bambu. Kalau sudah, batang tersebut dibakar. Apabila di tempat lain, makanan ini bisa disebut dengan Lemang. 

Tumbilotohe – Gorontalo 

malam takbiran
Via: 60dtk

Selanjutnya ada Tumbilotohe yang berada di Gorontalo. Ini adalah tradisi di mana masyarakat setempat menyalakan lampu minyak dengan jumlah banyak di tanah lapang. menariknya , lampu minyak tersebut disusun sehingga membentuk sesuatu yang berhubungan dengan lebaran dan Agama Islam. Contohnya saja seperti Al Quran, masjid, ketupat, kaligrafi, dan masih banyak lagi. 

Pukul Sapu – Maluku 

malam takbiran
Via: Fokus Maluku

Di Maluku ada Pukul Sapu yang dilakukan oleh warga setempat untuk menyambut hari raya idul fitri. Di mana masyarakat saling pukul menggunakan lidi yang berasal dari pohon enau. Tradisi ini dilakukan selama 30 menit. Namun, jangan khawatir, mereka yang melakukan Pukul Sapu segera mendapatkan perawatan. Walaupun terdengar mengerikan, tradisi ini tidak dilakukan dengan berkelahi sungguhan. Karena tujuannya adalah untuk mempererat tali silaturahmi. 

Perang Topat – Nusa Tenggara Barat

malam takbiran
Via: Tagar

Di Nusa Tenggara Barat ada tradisi unik yang dilakukan pada saat malam takbiran. Namanya adalah Perang Topat yang dilakukan umat Islam dan Hindu dengan cara saling melempar ketupat sambil menggunakan pakaian adat. Hal ini dilakukan sebagai cerminan kerukunan antar umat beragama di Nusa Tenggara Barat.

Itulah beberapa tradisi malam takbiran yang dilakukan di sejumlah daerah. Kalau di daerahmu apa ada tradisi seperti di atas? Share di kolom komentar, ya.Â