Lebaran sebentar lagi mungkin setiap keluarga memiliki tradisinya sendiri bagaimana cara merayakannya, mungkin bersama keluarga, sanak saudara, teman-teman, dan pasangan. Nah, mungkin perayaan Lebaran di Indonesia udah banyak yang tau, bagaimana perayaan di negara atau di benua lain? Here we go.
Sayyid Ajjal dari Tiongkok
Islam adalah agama yang dapat dibilang minoritas di Tiongkok, namun hal ini tidak menandakan bahwa penganut agama Islam sedikit. Ada kurang lebih sekitar 25 juta penduduk dari negeri tirai bambu adalah muslim yang berasal dari suku Uyghur dan Hui. Saat lebaran tiba, mayoritas muslim di Tiongkok akan pergi mengunjungi makam Sayyid Ajjal.
Sayyid Ajjal Shams Al Din Omar adalah gubernur pertama provinsi Yunan, Tiongkok yang memperkenalkan, menyebarkan, serta memperaktekkan toleransi beragama di daerah tersebut. Para Muslim yang mendatangi makamnya akan melakukan ritual membaca Al-Qur’an.
Chaand Raat dari India
Chaand Raat adalah perayaan yang dilakukan oleh Muslim di India, perayaan ini dilakukan di malam terakhir Ramadan. Di malam Chaand Raat, orang akan pergi keluar untuk mengunjungi bazar dan berbelanja. Para perempuan India juga akan mengenakan pakaian tradisional dan menghiasi tangan mereka dengan henna.
Pada saat hari raya Idul Fitri, muslim India akan merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga sambil menyantap makanan tradisional yang bernama Servai. Makanan khas lebaran ini sejenis bihun yang disajikan saat momen istimewa, kemudian Sheer Kurma dijadikan sebagai dessert.
Mutlu Bayramlar dari Turki
“Bayraminiz Kutlu Olsun”, “Mutlu Bayramlar”, atau “Bayraminiz Mubarek Olsun” adalah ketiga salam saat merayakan Idul Fitri, artinya hampir sama, yaitu selamat merayakan Hari Raya Bayram.
Sama dengan Indonesia, yang lebih muda akan memberikan hormat kepada yang lebih tua dengan cara mencium tangan atau bersujud di hadapan mereka, kurang lebih seperti sungkem. Lalu, mereka juga akan berkeliling dari rumah ke rumah untuk memberikan salam Bayram dan doa.
Orang muslim Turki biasanya diberikan hadiah berupa coklat, permen, uang koin, atau makanan tradisional Turki seperti Lokum dan Baklava. Uniknya saat Idul Fitri di Turki, hanya kaum pria saja yang akan pergi ke masjid untuk melakukan Shalat Ied sedangkan kaum perempuan hanya berdiam di rumah.
Iceland
Mengutip dari Icelandreview.com, cara merayakan Idul fitri di Islandia dilakukan hampir sama dengan merayakan Natal di sana. Anak-anak mengenakan pakaian baru dan juga tukar kado. Menariknya, saat para tamu datang ke rumah-rumah kerabat, makanan khas Indonesia dan Mesir disajikan di sana.