Media lokal KBS World melansir, pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari ke depan setelah tragedi kecelakaan pesawat tragis Jeju Air di Muan, Provinsi Jeolla Selatan.

Pemerintah Korea Selatan umumkan masa berkabung nasional selama 7 hari

Penjabat Presiden Choi Sang-mok mengumumkan pada Minggu, 29 Desember 2024, saat menggelar pertemuan di Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan di Seoul, Korea Selatan, bahwa Korea Selatan melakukan masa berkabung nasional selama tujuh hari ke depan.

Masa berkabung nasional ini akan diperingati hingga pukul 12 pagi tanggal 5 Januari 2025 mendatang.

Selama periode tersebut, akan ada altar peringatan bersama yang didirikan di Bandara Internasional Muan, di lokasi kecelakaan, dan di 17 kota dan provinsi di seluruh negeri, termasuk Provinsi Jeolla Selatan, Gwangju, Seoul, dan Sejong.

Usai tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air, Korsel wajibkan pengibaran bendera setengah tiang

Semua pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga publik lainnya akan mengibarkan bendera setengah tiang, dan pejabat publik mengenakan pita berkabung.

Choi mengatakan sebagai penjabat presiden yang bertanggung jawab atas keselamatan publik, dia diliputi kesedihan dan penyesalan yang tak terlukiskan atas kecelakaan tersebut.

Kabupaten Muan ditetapkan sebagai zona bencana khusus

Dia menyatakan Kabupaten Muan sebagai zona bencana khusus, dan berjanji untuk memberikan semua dukungan yang diperlukan dan menekankan bahwa pejabat publik yang berdedikasi akan ditugaskan untuk setiap keluarga yang kehilangan.

Dia juga berjanji untuk memastikan para korban diidentifikasi secepat mungkin.

Kecelakaan yang diduga karena serangan burung (bird strike) dan cuaca buruk

Berdasarkan laporan The Korea Herald, kecelakaan tragis tersebut terjadi sekitar jam 9 pagi pada Minggu, 29 Desember 2024.

Pilot Jeju Air yang menerbangkan pesawat 7C 2216, sudah diperingatkan akan adanya potensi serangan burung (bird strike), belum lagi cuaca buruk yang melanda di rute penerbangan.

Sebelum akhirnya pesawat tersebut jatuh, sang pilot Jeju Air juga sempat memberi isyarat mayday dan mencoba melakukan “pendaratan perut” darurat karena mereka tidak dapat mengerahkan roda pendaratan pesawat.

Sayangnya pesawat keluar dari landasan pacu dan menabrak pagar pembatas, badan pesawat hancur total akibat kebakaran yang terjadi.

Di tengah konflik politik, Korea Selatan dihadapkan kecelakaan pesawat tragis yang tewaskan 179 penumpang dari total 181

Hingga pukul 09:03 malam waktu setempat, dari total 181 penumpang yang menjadi awak di pesawat Jeju Air, 179 di antaranya dipastikan meninggal dunia (MD).

Tragedi yang merenggut 179 nyawa tersebut hanya menyisakan dua awak yang selamat dari kecelakaan tersebut.


Let uss know your thoughts!