TransJakarta sering kecelakaan, terkait hal itu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyarankan agar manajemen menghapus kegiatan apel.
Pasalnya rutinitas yang dilakukan pengemudi shift pertama pada pukul 03.00 WIB disebut melelahkan dan memicu kecelakaan lalu lintas.
TransJakarta sering kecelakaan, apel jam 03.00 WIB dihapus?
Dilansir dari Liputan6.com, Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono menyebut kalau pengemudi TransJakarta shift awal harus melaksanakan apel pada pukul 03.00 WIB.
Berdurasi 15-30 menit, kegiatan itu disebut ‘memberatkan’ para pengendara sebelum memulai pekerjaannya.
“Pengemudi yang masuk shift pertama harus apel jam 3 pagi. Ini menjadi penanganan khusus. Bermanfaat tidak, kalau bermanfaat lakukan, karena apel ini bisa memakan waktu seperempat jam,” kata Soerjanto saat diskusi FGD yang digelar oleh Dewan Transportasi Kota Jakarta secara virtual di Jakarta, Rabu (10 Februari).
Lebih lanjutnya, dia menyebut apel tidak terlalu ‘bermanfaat’ dan sebaiknya dihapuskan. Dengan demikian pengemudi bisa mendapat waktu lebih banyak untuk beristirahat.
Menurutnya, pengemudi shift pertama sangat berpotensi kekurangan istirihat dan kurang konsentrasi karena tidak mendapatkan kualitas istirahat yang baik.
“Kalau tidak mengalami deep sleep (23.00-04.00 WIB), saat bangun akan kekurangan hormon melatonin, sehingga kebugaran tidak sempurna, kualitas istirahat berkurang. Itu perlu menjadi perhatian khusus,” ujar Soerjanto, seperti dikutip dari Antara.
Jam kerja melebihi batas
Berdasarkan investasi menyeluruh, KNKT juga menemukan kalau waktu kerja total pengemudi melebih batas kerja maksimum.
Kendati demikian, pihak TransJakarta sudah mulai melakukan penertiban jam batas pengemudi bersama dengan mitra operator.
Untuk diketahui, sepanjang 2021 sudah tercatat 508 kecjadian. Salah satu faktor utamanya adalah kelelahan dan kurangnya waktu beristirahat.
Selain itu, para pengemudi juga tidak diberikan fasilitas tempat beristirahat di ujung terminal pemberangkatan.