3 Juni diperingati sebagai hari Sepeda Sedunia,
Tahun 2018 lalu, Majelis Umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menetapkan tanggal 3 Juni sebagai World Bicycle Day.
Hari Sepeda Sedunia awalnya ditetapkan untuk menggaungkan gaya hidup sehat dan sepeda sendiri sudah melekat dan digunakan manusia sebagai alat berkendara sederhana, terjangkau, bersih, ramah lingkungan dan sehat selama lebih dari dua abad.
Bersepeda baik untuk kesehatan
PBB menghimbau kepada setiap negara untuk bisa meningkatkan sarana bersepeda agar banyak orang yang tertarik untuk bersepeda demi kesehatan dan kesejahteraan fisik yang lebih baik.
Berikut ini beberapa manfaat dari bersepeda ;
1. Mengurangi resiko penyakit kronis. WHO menjelaskan bahwa bersepeda rutin dapat mengurangi resiko penyakit jantung, stroke, kanker, dan diabetes. Selain itu termasuk resiko kematian
2. Kesehatan tulang meningkat, kordinasi meningkat. Mereka yang rajin bersepeda akan memiliki kekuatan lebih baik, selain itu bisa mencegah fraktur dan tekanan pada otot.
3. Berat badan terkontrol dan terhindar dari obesitas. Bersepeda dapat membakar lemak dengan efektif karena jumlah kalori ‘terbakar’ umumnya tinggi.
Bonus lain dari bersepeda adalah mereka yang bersepeda biasanya akan lebih dekat dengan alam (sepeda gunung, road bike, touring bike), dan ‘terhubung‘ dengan alam juga menjadi alasan bagi seseorang untuk punya kekuatan fisik dan mental yang baik.
Selain itu pastinya setiap bersepeda, akan ada pengalaman unik untuk bisa diceritakan.
Apakah aman bersepeda di tengah pandemi Covid-19?
Ketua Gerakan B2W (Bike to Work) Indonesia, Poetoet Soedarjanto mengeluarkan protokol kesehatan dalam bersepeda di era ‘new normal‘, agar para pesepeda lebih aman.
‘Protokol ini lahir dari hasil pertemuan virtual (webinar) pada Jumat, 29 Mei yang diinisiasi oleh GaMaGo melibatkan B2W Indonesia, ITDP dan berbagai klub sepeda serta berbagai sumber dari Gugus Tugas Covid-19.’ begitu tuturnya seperti di lansir dari Kantor Berita Antara.
Adapun protokol tersebut dibagi menjadi empat, yaitu persiapan, saat gowes, istirahat dan finish.
Persiapan
- Perhatikan himbauan pemerintah dan analisa daerah mana yang aman dari Covid-19
- Selalu jaga kebersihan sepeda, terutama bagian yang sering disentuh tangan
- Bersihkan diri dan cuci tangan dengan sabun
- Gunakan lengan panjang, sarung tangan, masker, kacamata, penutup kepala (bandana,cycling cap) agar terhindar dari droplet, boleh juga membawa sanitizer dan handuk kecil
- Pilihlah masker berbahan kain yang tidak terlalu tebal, supaya bisa bernafas dengan normal. Pastikan membawa botol minum serta peralatan makan sendiri
Saat gowes
- Dianjurkan gowes sendiri. Jika dalam kelompok, atur jumlahnya agar tidak terlalu besar (2-5 pesepeda).
- Pilih jalur yang tidak ramai dan pastikan bukan zona merah Covid-19
- Jaga jarak antar pesepeda dan kendaraan lain, minimal 2 meter (kiri-kanan)
- Untuk depan belakang minimal 4 meter, dan jika semakin tinggi kecepatan bersepeda maka jarak aman yang dianjurkan adalah lebih dari 20 meter.
- Patuhi rambu lalu lintas dan selalu waspada
Waktu berisitrahat
- Cuci tangan dengan sabun dan handsanitizer, jangan lupa bersihkan juga wajah dengan handuk kecil
- Selalu ingat untuk menjaga jarak
- Masker tetap digunakan, kecuali saat makan atau minum
- Jangan sharing bekal/ makanan/minuman dengan orang lain
- Istirahat secukupnya, jangan malah jadi ‘nongkrong’
Saat kembali dan tiba di rumah
- Sebelum masuk rumah, lepaskan semua perlengkapan yang digunakan dan hindari kontak fisik dengan penghuni rumah serta jangan menyentuh perabotan
- Semprot helm, kacamata, sepatu dengan cairan disinfektan
- Lepaskan pakaian, kaos kaki, sarung tangan, masker, penutup kepala, dan cuci dengan deterjen dan air hangat.
- Mandi, jangan lupa keramas
—
Itu tadi beberapa manfaat dari bersepeda dan jawaban soal amankah bersepeda saat ini? Meskipun tidak seratus persen pasti aman, setidaknya jika protokol di atas dijalankan dengan baik, maka akan mengurangi resiko dari terpapar Covid-19.
Ride responsible yah :)