Kok bisa sih ada cara aneh seperti ini untuk menglariskan dagangan?
Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan kasus seorang penjual bakso bernama Windra yang ditangkap kepolisian karena ketahuan meludahi mangkok pelanggan. Ia mengatakan bahwa ulahnya itu karena dia mengikuti ajaran guru di kampung halamannya supaya dagangannya laris.
Mungkin hal ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh para pedagang. Nyatanya, ada saja beberapa pedagang makanan yang melakukan cara-cara unik lainnya seperti kasus Windra.
Mungkin saat membacanya, lo akan langsung merasa jijik. Namun kasus ini benar adanya.
Celana Dalam di Kuah Bakso
Ada seorang karyawan warung bakso di Surabaya yang mengatakan bahwa dagangannya sangat laris setiap harinya. Dalam sehari, mereka bisa mencapai 400 mangkok.
Anehnya, tidak seorang pun karyawannya yang boleh melihat proses membuat kuah dan menuangkannya ke dalam mangkok bakso tersebut. Suatu hari karyawan tersebut menuangkan kuah saat pemiliknya sedang menerima telfon, betapa kagetnya saat kuah tersebut terasa sangat berat karena ternyata yang ia angkat adalah sebuah celana dalam berwarna hitam.
Bongkar Makam Teman untuk Ambil Tali Pocong
Kalau ini agak horor ya, karena seorang bernama Mohammad Irfan pernah ditangkap karena membongkar makam temannya sendiri di Ciputat, Tangerang Selatan. Kasus pembongkaran makan tersebut pun sempat meramaikan masyarakat.
Irfan pun mengatakan kepada polisi kalau tindakannya mencuri tali pocong temannya digunakan untuk penglaris angkot yang ia kemudikan setiap harinya.
Mencuri Celana Dalam
Kasus ini terjadi pada Desember 2017 lalu di Yogyakarta dimana pelaku berinisial TM ketahuan mencuri celana dalam yang sedang dijemur. Kabarnya hal tersebut dilakukan karena menjalankan perintah dari dukun supaya dagangannya (penjual bakwan kawi) laku.
TM pun ketahuan mencuri celana dalam seorang mahasiswi dan langsung dipergoki oleh korban. Akhirnya ia langsung meminta maaf dan jika mengulanginya lagi, ia siap dimasukkan ke penjara.
_
Artikel di atas bukan buat bikin lo jijik dan takut. Justru artikel di atas ingin berpesan bahwa lo harus lebih berhati-hati, terutama dalam memilih makanan.