Bertahun-tahun berjuang melawan penurunan sales

Tupperware Brands Corp akhirnya resmi mengajukan klaim kebangkrutan.

Adapun brand tersebut sudah bertahun-tahun berjuang melawan penurunan sales dan kesulitan bersaing dengan brand ‘serupa’.

Dikutip dari Bloomberg, brand kesukaan para ibu-ibu ini mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS).

FYI, perusahaan disinyalir memiliki aset antara USD500 juta sampai USD1 miliar dengan kewajiban antara USD1 miliar sampai USD10 miliar.

Angkat Suara Soal Konflik HYBE di Video Youtube yang Dihapus: Ada Apa Dengan NewJeans?

Masa suram sejak 2020

Setelah sempat mendominasi industri penyimpanan makanan, pada 2020 Tupperware mulai menunjukan keraguan akan masa depannya.

Bahkan pada Juni tahun ini,  perusahaan menutup satu-satunya pabriknya dan mem-PHK hampir 150 karyawan.

Pengajuan di Delware mengikuti negosiasi berbulan-bulan antara Tupperware dengan para pemberi pinjaman yang jumlahnya mencapai USD700juta.

Meski para kreditur setuju memberi ruang untuk pembayaran, bisnis Tupperware terus memburuk.

Tupperware GIFs | Tenor

Kamala Harris vs Donald Trump: Gimana Pengaruh Pemilu AS Buat Kita?

Sempat membanjiri pasar

Pendiri Tupperware, Earl Tupper memperkenalkan produk plastiknya pada 1946, kemudian dia mematenkan segel kedap udara yang fleksibel.

Barang tersebut kemudian menjadi salah satu item ‘favorit’ para ibu-ibu dan membanjiri pasar global, bahkan sampai ke Indonesia.

Top image via . (Photo by SCOTT OLSON / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Let us know your thoughts!

  • Jelang Rilis Season Kedua, Squid Game Digugat Sutradara India Atas Dugaan Plagiat Film “Luck”

  • Instagram Tingkatkan Keamanan Lewat Fitur “Teen Accounts”, Kini Akun Remaja Otomatis “Private”

  • Ada Apa dengan FOMO Boneka Labubu?