Kinerja keuangan bermasalah
Tupperware alias wadah penyimpanan favorit para ibu-ibu dikabarkan mengalami kinerja keuangan yang kurang sehat.
Kendala tersebut memicu isu kalau prospek perusahaan ini ke depan akan suram.
Dalam sebuah laporan yang dikirimkan ke regulator bursa AS, Tupperware menyebut adanya keraguan besar terhadap kemampuan perusahaan untuk ‘bertahan’.
Adapun imbas dari masa depan yang kurang jelas ini mengakibatkan anjloknya saham Tupperware sebanyak 50 persen pada perdagangan Senin (10/04).
Dalam setahun terakhir, saham ini menyusut sekitar 90 persen.
Tupperware tidak punya kas untuk mendukung operasional
Lebih lanjut, perusahaan juga sedang berbicara dengan penasihat keuangan untuk bisa mendapatkan pembiayaan baru agar kepentingan operasional tetap bergulir.
Tupperware dengan gamblang membeberkan kalau kas yang dimiliki tidaklah cukup untuk mendukung operasional.
Opsi lain yang saat ini sedang dibahas adalah perampingan dan meninjau bisnis real estate perusahaan.
Gagal bersaing dengan pasar
FYI, perusahaan ini sudah beroperasi selama 77 tahun.
Namun dalam beberapa tahun terakhir mereka kesulita merubah citra mereka di kalangan market generasi muda.
Bahkan kegagalan rebranding disebut sebagai salah satu penyebab masalah yang saat ini melanda perusahaan.
Faktor lain adalah berkurangnya penjualan secara signfikan dan minat masyarakat terhadap produk rumahan mulai pudar.
“Perusahaan ini dulunya adalah sarang inovasi dengan peralatan dapur yang memecahkan masalah, tetapi sekarang telah benar-benar kehilangan keunggulannya,” ujar Analis Ritel, Neil Saunders, dikutip dari CNN, Selasa (11/4/2023).
—