Begini hasil riset tentang mitos “uang beli kebahagiaan”
“Uang beli kebahagiaan” sering bersirkulasi sebagai mitos. Banyak setuju, namun tak sedikit juga yang menentang.
Beberapa waktu lalu, isu ini pun jadi fokus utama studi dari Wharton School University of Pennsylvania.
Penurut penlitian tersebut, terungkap bahwa tingkat kesejahteraan seseorang berbanding lurus dengan jumlah uang yang mereka hasilkan.
Baca juga: Joker Jared Leto Dipastikan akan Kembali di Film Justice League Snyder Cut dengan Tampilan Baru!
Uang “beli” kebahagiaan?
Kebahagiaan dalam penlititian ini diukur dari beberapa pertimbangan; kesejahteraan emosional orang dan seberapa puas mereka dengan jalan hidup mereka secara keseluruhan.
Para peneliti pun bekerja sama dengan 33.391 orang yang bekerja (usia 18 hingga 65) dalam studi ini.
Dalam prosesnya, para responden tersebut diharuskan untuk menggunakan aplikasi di ponsel yang meminta mereka untuk memeriksa emosi mereka sepanjang hari.
Aplikasi tersebut memonitor tingkat kebahagiaan setiap hari, dengan meminta penggunanya untuk menentukan peringkat: “bagaimana perasaan Anda saat ini?” dan “secara keseluruhan, seberapa puaskah Anda dengan hidup Anda?”
Matthew Killingsworth, penulis studi tersebut, pun mengungkapkan bahwa data yang ia dapatkan menunjukkan bahwa semua bentuk kesejahteraan terus meningkat seiring dengan pendapatan.
“Pada tingkat individu, ini menunjukkan bahwa ketika orang-orang maju dalam karir mereka dan pendapatan mereka meningkat, itu berpotensi membuat hidup mereka benar-benar lebih baik,” katanya.
Pada taraf yang lebih luas, penelitian ini menunjukkan bahwa “pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan selama beberapa dekade mendatang mungkin bisa meningkatkan kebahagiaan orang-orang.”
Baca juga: Ampun Bang Jago 2 Siap Rilis Setelah Lagu Pertamanya Viral
Uang bukan yang paling penting
Lebih lanjut, Killingsworth menjelaskan bahwa uang punya dampak yang lebih besar di tengah masa pandemi ini.
“Misalnya, jika kamu punya bantalan finansial, kamu akan lebih tenang selama periode tanpa pekerjaan, dan jika kamu punya pekerjaan bergaji tinggi, kamu punya kemungkinan lebih tinggi untuk bisa bekerja dari rumah dan tetap memiliki pekerjaan, semuanya hal itu memberikan mu kuasa atas hidupmu,” tuturnya.
Meski begitu, Killingsworth menekankan bahwa uang hanyalah salah satu hal yang bisa memberikan kebahagiaan. Bukan yang paling penting.
“Bahkan, orang-orang mungkin terlalu menganggap penting uang ketika memikirkan nasib hidup mereka.”