Uji coba pembelajaran tatap muka DKI Jakarta mulai berlangsung hari ini. Melansir dari Metro.Tempo, ada 85 sekolah yang pada akhirnya lolos verifikasi dan dinyatakan siap untuk uji coba PTM.
Humas Dinas Pendidikan DKI Taga Radja Gah mengatakan awalnya ada 100 sekolah yang mengikuti asemen untuk dibuka.
“Dari 100 sekolah hasil asesmen awal perlu divalidasi dan peninjauan lapangan. Setelah dilakukan asesmen ulang, jumlah yang siap berkurang,” pungkas Taga seperti dikutip dari Tempo, Rabu (6 April).
Uji coba pembelajaran tatap muka, sekolah lewati asesmen sebagai tolak ukur kesiapan
Dinas Pendidikan DKI sendir melakukan dua tahap asesmen untuk melihat kesiapan lembaga pendidikan yang mau dijadikan piloting sekolah tatap muka.
Adapun asesmen pertama yang dilakukan adalah pemantauan kondisi kesehatan guru, siswa sampai tenaga pendidik seperti staf administrasi, tata usaha sampai pegawai lain.
Parents are entitled to keep their children from attending school during the trial.https://t.co/2OYbUFnh0E
— Coconuts Jakarta (@CoconutsJakarta) April 7, 2021
Selain itu, tahap pertama asesmen tersebut juga meninjau persiapan protokol kesehatan sekolah dan akomodasi sarana serta prasarana.
Setelah asesmen pertama berhasil dilalui, maka pemerintah melanjutkan asesmen tahap kedua. Pada langkah ini, mereka melakukan peninjauan strategi guru mengajar saat uji coba akan berlangsung.
“Setelah du asesmen dipenuhi, baru kami lakukan kembali surevi lapangan,” pungkasnya.
Disdik juga menggelar pelatihan sebelum uji coba dilakukan
Lebih lanjutnya, Taga menuturkan kalau dalam surevi lapangan ditemukan sejumlah kekurangan. Salah satunya proses penanganan jika ada tenaga pendidik atau siswa tertular Covid-19.
Atas evaluasi itu, Disdik akhirnya menggelar pelatihan selama dua pekan. Setelah pelatihan itu berlangsung, Taga kembali menemukan beberapa sekolah yang belum siap dibuka hingga akhirnya berkurang dari 100 menjadi 85 sekolah.
“Uji coba sekolah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kapasitas per kelas juga maksimal 50 persen,” pungkasnya.
Orang tua berhak sepenuhnya untuk tidak mengirim anaknya ke sekolah.
Meski demikian, ujicoba ini bukanlah sebuah kewajiban untuk para siswa.
Seperti melansir Coconuts, orang tua berhak menentukan apakah sang anak akan mengikuti uji coba ptm atau tetap belajar via online.
“Orang tua sepenuhnya berhak menentukan apakah anak mereka akan ikut uji coba ptm atau melanjutkan sekolah online dari rumah,” tutur Nahdiana selaku Kepala Disdik.
Top Image via Kompas.com
—
Semoga semuanya berjalan dengan baik!