Bukan keputusan mudah buat Ukraina

Demi mempertahankan diri dari ivasi Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bebaskan narapidana.

Hal ini ia ungkapkan lewat pidato pada Senin, 28 Februari 2022 lalu.

Ia menyebut bahwa hal ini bukan keputusan mudah, namun perlu dilaukan untuk mempertahankan negara di tengah perang.

Baca juga: Rusia Resmi Keluar dari Piala Dunia

Kriteria pembebasan narapidana Ukraina

Nggak sembarang narapidana, mereka yang dibebaskan adalah narapidana yang memiliki pengalaman tempur.

Lebih lanjut, Zelensky juga mengklaim bahwa pasukan Ukraina sudah membunuh lebih dari 4.500 tentara Rusia.

Sementara itu, Michelle Bachelet, kepala hak asasi manusia PBB, mengatakan bahwa perang Rusia Ukraina telah menelan setidaknya 102 warga warga sipil, termasuk tujuh anak-anak.

Jika situasi memburuk, tidak menutup kemungkinan jika jumlah korban terus bertambah.

Baca juga: The Simpsons Disebut-Sebut Prediksi Konflik Rusia-Ukraina, Penulis Cerita Bilang Begini

Ingin gabung Uni Eropa

Membebaskan narapidana bukan satu-satunya upaya Ukraina untuk menyiasati serangan dari Rusia.

Sebelumnya Zelensky juga menandatangani dokumen pengajuan untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Menurut laporan NPR, Selasa, 1 Maret 2022, akun Facebook resmi Zelensky menampilkan fotonya saat menandatangani dokumen pengajuan itu.

Dalam foto itu, terlihat Zelensky bersama dengan Perdana Menteri Denys Shmygal dan Ketua Parlemen Ruslan Stefanchuk.

Kami memohon kepada Uni Eropa untuk secara mendesak menerima Ukraina dengan menggunakan prosedur khusus,” kata Zelensky, dalam pesan videonya, mengutip CNN.

Selain itu, ia juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukungnya.

Kami berterima kasih kepada para mitra karena mendukung kami. Tapi tujuan kami adalah bersama semua orang Eropa. Dan yang paling penting, berada di pijakan yang sama. Saya yakin kami pantas mendapatkannya,” lanjutnya.

Your thoughts? Let us know in the comments below!

(Foto: REUTERS/Gleb Garanich)