Indonesia dan 16 negara lainnya memutuskan untuk sementara menangguhkan penggunaan vaksin corona AstraZeneca karena beberapa kasus pembekuan darah. Karena itu, WHO (World Health Organization) membuat pernyataan supaya masyarakat tidak panik akan hal ini.
Penundaan penggunaan vaksin AstraZeneca di Indonesia dan negara lainnya
Indonesia melakukan penangguhan pemakaian vaksin AstraZeneca karena adanya kekhawatiran tentang efek samping vaksin buatan farmasi yang berkolaborasi dengan Oxford University itu. Kekhawatiran muncul ketika sejumlah penerima vaksin tersebut di Eropa mengalami pembekuan darah.
Negara-negara di Eropa, yaitu Jerman, Prancis, Italia, Spanyol dan lainnya juga turut menghentikan sementara pemberian vaksin AstraZeneca, sambil menunggu konfirmasi dari pemeriksaan lebih lanjut.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pemerintah menunda penggunaan vaksin ini karena menunggu kajian dari BPOM. Budi juga mengatakan bahwa BPOM menunggu hasil pemeriksaan vaksin yang sudah tiba sebanyak 1,1 juta dosis ini oleh WHO dan SAGE.
Kasus pembekuan darah di negara-negara Eropa setelah menerima vaksinasi
Denmark mengumumkan penundaan penggunaan vaksin AstraZeneca selama dua pekan ke depan setelah mendapatkan laporan kasus pembekuan darah 11 Maret lalu. Badan Pengawas Obat Denmark menyatakan seorang lansia perempuan berusia 60 tahun meninggal dunia karena pembekuan darah setelah vaksinasi.
Selain itu, beberapa kasus serupa terjadi di Norwegia. Tiga petugas medis berumur di bawah 50 tahun mengalami pembekuan darah setelah menerima suntikan AstraZeneca. Karena beberapa kasus ini, negara-negara sekitarnya pun turut menunda vaksinasi dengan AstraZeneca.
Lalu, apa kata WHO tentang pemberhentian vaksin ini?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta kepada semua negara untuk tetap menggunakan vaksin AstraZeneca ini. Hal ini karena belum ada bukti yang mengaitkan antara penggunaan vaksin dengan pembekuan darah.
“Kami tidak ingin orang panik. Untuk saat ini kami tetap merekomendasikan agar negara-negara terus melakukan vaksinasi dengan AstraZeneca,” kata kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan dalam pers, mengutip Medical Xpress.
Walaupun begitu, WHO mengatakan kalau saat ini para ahli sedang meninjau data keamanan AstraZeneca. Sementara itu, pengawas obat-obatan di Eropa akan mengadakan pertemuan khusus kamis nanti.
Tedros Ghebreyesus, Direktur Jendral WHO mengatakan bahwa keputusan sejumlah negara untuk menghentikan sementara vaksinasi adalah bentuk tindakan pencegahan. Walaupun begitu, belum ada hubungan sebab akibat antara vaksin dan kasus pembekuan darah tersebut, dan mereka akan terus menyelidiki efek vaksin AstraZeneca.
“Penting untuk dicatat bahwa European Medicines Agency mengatakan tidak ada indikasi hubungan antara vaksin dan pembekuan darah, dan vaksin tersebut dapat terus digunakan selama penyelidikan sedang berlangsung,” ujar Tedros menanggapi hal ini.
—
Baca juga: