Vaksin HIV dengan teknologi mRNA milik Moderna disebutkan sudah memasuki tahap uji coba.

Dilansir dari Kumparan.com, penelitan tersebut sudah dilakukan sejak 2021 dan menggunakan teknologi mRNA.

Vaksin HIV Moderna gunakan teknologi mRNA

Sebagaimana diketahui, Moderna juga membawa teknologi mRNA untuk vaksin Covid-19.

Berdasarkan studi yang dipublikasikan jurnal JAMA Januari 2021, dari 89 juta sampel di AS menunjukan hanya 1,6 per 1000 orang yang divaksin Modernan terinfeksi kembali.

Selain itu hanya 12,7 persen risiko rawat inap karena mengidap gejala berat Covid-19.

Uji coba sudah mulai dilakukan

Pada Kamis (27 Januari), Moderna mengumumkan bahwa mereka sudah mulai memvaksinasi peserta uji klinikal fase 1 percobaan vaksi HIV eksperimental mRNA.

Dalam uji coba ini, Moderna menggaet International AIDS Vaccine Initiative (IAVI), organisasi penelitian saintifik nirlaba.

Vaksin HIV Moderna Dengan Teknologi mRNA Siap Uji Klinis
via CNBCIndonesia

Fase klinis tahap 1 ini melibatkan 56 orang dan akan terus berlangsung sampai 2023. Para peserta yang ikut wajib dalam kondisi sehat dan negative HIV.

Kami telah melihat bukti konsep yang menjanjikan untuk penargetan germline di IAVI G001,” ujar William Schief, salah satu penelti dari IAVI.

Kami dapat mempercepat produksi bahan uji klinis dengan sangat cepat karena teknologi Moderna”.

Tindak lanjut dari percobaan sebelumnya

Uji klinis dengan label IAVI G002 ini merupakan follow up dari percobaan tahun sebelum, di mana vaksin HIV mRNA yang dibentuk berhasil memancing 97 persen respons inmun dari sel imun B di tubuh manusia.

via IAVI.org

Sel B sendiri berperan penting dan krusial untuk perlawanan menghadapi virus HIV, termasuk pengembangan vaksin.

Vaksin ini bekerja dengan mendorong sel darah putih berubah menjadi antibodi yang dapat menetralisir HIV. Dilansir dari ABC News, mRNA akan mengajarkan sel-sel tubuh cara membuat protein yang memicu respons imun.

Sebagaimanya uji klinis lain, vaksin mRNA HIV Moderna ini akan terus dipantau keamananannya.