Uji klinis fase pertama Vaksin Merah Putih
Vaksin Merah Putih saat ini mulai memasuki tahapan uji klinis mulai hari Rabu (9/2), menurut website resmi Kementerian Kesehatan RI.
Uji klinis vaksin besutan Universitas Airlangga, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia dan RSUD Dr Soetomo ini dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa.
Selain itu, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, beserta Rektor UNAIR, Mohammad Nasih juga turut hadir.
Sebelum ini, vaksin lokal ini sudah melewati uji pra klinik 1 dan 2 dari BPOM. Kini, di uji klinis fase 1, mereka melibatkan 90 relawan dengan rentang usia 18 sampai 60 tahun.
Untuk booster dan vaksin anak
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya memproyeksikan Vaksin Merah Putih sebagai booster dan juga vaksin anak setelah melewati uji klinis.
“Kita sudah diskusikan di dalam dan kita sudah perhitungkan bahwa Vaksin Merah Putih kemungkinan bisa digunakan untuk booster dan yang pasti vaksin anak,” ujar Budi, melansir Kompas.
Menurutnya, ini jadi kesempatan untuk memproduksi vaksin anak usia 3-6 tahun. Pasalnya, belum banyak vaksin di dunia yang bisa untuk anak di rentang usia tersebut.
“Di dunia tidak banyak, setahu saya baru vaksin Sinovac dan Pfizer yang bisa (untuk anak),” tambah Budi.
Donasi internasional ke Benua Afrika
Tak cuma mereka targetkan penggunaannya untuk booster dan anak-anak, Kemenkes juga mendorong vaksin tersebut jadi vaksin donasi internasional.
Khususnya, untuk negara-negara di Afrika.
Budi mengatakan, Presiden Joko Widodo pun sudah menyetujui hal ini.
Untuk mencapai tujuan itu, ia menegaskan setelah proses uji klinis, vaksin ini harus melewati proses registrasi skala global oleh WHO.
“Sebelum beredear secara internasional, Vaksin Merah Putih harus terlebih dahulu melakukan proses registrasi di World Health Organization (WHO), dan mendapatkan listing internasional,” ujarnya.
Vaksin Merah Putih jadi vaksin halal pertama
Rektor UNAIR Prof. Moh. Nasih mengatakan dengan bangga, bahwa vaksin ini akan jadi vaksin ppertama yang berstatus halal.
“Vaksin ini akan menjadi vaksin Covid-19 berstatus halal pertama. Sertifikat halal tersebut akan berlaku dari 7 Februari 2022 hingga 6 Februari 2026,” tutur Prof. Nasih.
—
Thoughts? Let us know!
Baca juga: