Jakarta, USS Feed – Valentine, sangatlah identik dengan hari kasih sayang dimana semua orang berlomba-lomba untuk bisa mengungkapkan ‘kasih sayang’ mereka dengan memberikan hadiah maupun makan malam romantis.
Akan tetapi, valentine ternyata dulunya bukanlah hari ‘kasih sayang’ dan cenderung menyeramkan. Valentine dulunya adalah dimana para orang romawi merayakan ‘feast of Lupercalia‘, dimana para pria mengorbankan kambing atau anjing dan kemudian ‘memukul’ wanita dengan kulit binatang yang baru saja mereka semebelih.
Feast of Lupercalia
Dulunya setiap tanggal 13 sampai 15 Febuari, para romawi merayakan hal tersebut. Para orang romawi ‘mabuk-mabukan dan telanjang’ – begitu tutur Noel Lenski, seorang serjarahwan dari Universitas Colorado yang ada di Boulder, wanita-wanita muda mengantri untuk ‘dipukul’ oleh para pria dan merka percaya bahwa prosesi tersebut mampu membuat para wanita menjadi lebih ‘subur’.
Heh? Gimana dipukul jadi subur??
Ada juga ‘undian’ pasangan dalam upacara tersebut, dimana para pria muda harus mengundi nama-nama perempuan. Dimana setelah itu, baik pria dan wanita tersebut resmi menjadi ‘sepasang kekasih’ selama festival atau upacara tersebut berlangsung.
Kenapa Namanya Lupercalia?
Festival orang romawi tersebut, biasanya dipimpin oleh imam yang disebut ‘Luperci‘. Namun ada juga sumber lain yang mengasosiasikan dengan nama latin dari ‘serigala’ yang disebut ‘Lupus‘, dimana serigala sering di percaya sebagai dewa kuno yang melindung keturunan serigala dan serigala ‘betina’.
Serigala ‘betina’ tersebut merupakan sebuah legenda yang dikabarkan merawat Romulus dan Remus. Upacara kesuburan tersebut juga sering dikaitkan dengan dewa Faunus.
—
Itu tadi cerita lain mengenai ‘valentine’ dari sisi kelamnya, nah kenapa valentine akhirnya jadi identik dengan hari kasih sayang? Just stay tune to USS Feed.