Varian Delmicron dalam beberapa pekan terakhir menjadi salah satu ‘topik’ yang membuat masyarakat kesal dan khawatir.
Sebagaimana beredar di media sosial, varian yang satu ini disebut sebagai gabungan dari varian delta dan omicron.
Varian Delmicron hoax
Menariknya, apa yang disebut sebagai varian delmicron adalah hoax belaka. Pada kenyataannya, Delmicron adalah fenomena melonjaknya kasus infeksi akibat varian Delta dan Omicron secara bersamaan.
Jadi dari mana anggapan kalau Delmicron adah varian baru?
Dilansir dari Business Today India, istilah ini pertama kali diperkenalkan Dr. Shashank Joshi, seorang gugus tugas Covid-19 di Maharashtra, India.
“Delmicron, lonjakan kembar Delta dan Omicron, di Eropa dan AS telah menyebabkan tsunami kecil kasus,” tuturnya dalam sebuah interview di TV News 18.
Apa yang disebutnya adalah situasi di mana varian Delta dan Omicron secara bersamaan mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19 di wilayah itu. Jadi sebenarnya istilah mengacu pada situasi, bukan varian baru.
Kendati demikan istilah itu disebut pakar menyesatkan. Salah satunya Dr Rakesh Kumar Mishra, Direktur di Bangalore Institue of Genetics and Society yang menegaskan tidak ada varian baru bernama Delmicron.
“Sangat jarang seseorang akan terinfeksi dua varian di waktu yang bersamaan,” ujarnya.
Dia sendiri membenarkan bahwa di beberapa negara terdapat dua varian yang mendominasi, tapi bukan berarti ada varian baru yang merupakan gabungan keduanya.
WHO tidak gunakan istilah Delmicron, Kemenkes pastikan itu hoax
WHO sendiri juga tidak sembarangan menamai varian virus SARS-CoV-2 ini. Bahkan sampai saat ini mereka baru memberi nama ilimah B.1.1.529. untuk varian Omicron.
Baik WHO dan CDC juga enggan berkomentar terkait kemunculan istilah Delmicron yang marak belakangan ini.
Dilansir dari Detik, lewat bicaranya, dr Nadia Tarmizi dari Kementerian Kesehatan menyebut hingga saat ini pihaknya belum mendapat informasi resmi terkait varian Delmicron dari WHO.
“Sejauh ini Organisasi Kesehatan Dunia belum menyebutkan tentang varian ini,” tuturnya, Senin (27 Desember).
Senada dengan Kemenkes, IDI melalui melalui Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban juga menegaskan istilah yang marak itu bukan varian baru Corona, melainkan hanya istilah untuk menggambarkan lonjakan kasus Delta dan Omicron.
“Delmicron bukanlah varian baru dari virus corona seperti Alpha atau Beta. Artinya, Delmicron cuma istilah yang mengacu pada situasi di mana Delta dan Omicron membuat lonjakan kasus di wilayah terentu,” tuturnya lewat akun Twitter @ProfesorZubairi.
Delmicron bukanlah varian baru dari virus corona seperti Alpha atau Beta. Artinya, Delmicron cuma istilah yang mengacu pada situasi di mana Delta dan Omicron membuat lonjakan kasus di wilayah tertentu, kayak di Amerika. Di sana Omicron menyumbang 73% dari total kasus baru.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) December 26, 2021
-
Crazy Rich Malang Kasih Bonus 500 Juta ke Timnas Indonesia
-
Kentang Goreng McDonald’s Ukuran Besar dan Sedang Distop Penjualannya, Ada Apa?
-
Warga Bekasi Tangkap Pelaku Pencabulan, Lebih “Gercep” dari Polisi
Top image via PMJ News
—
Tuh gak usah emosi dulu gaes!