Varian omicron terdeteksi di Bekasi sempat membuat netizen gempar. Kendati demikan, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bahwa berita tersebut tidak benar.
“Tidak benar (varian Omicron terdeteksi di Bekasi,” tutur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam pesan tertulis dilansir Kompas.tv, Rabu (8/12/2021).
Lebih lanjut dirinya menegaskan bahwa varian terbaru Covid-19 tersebut sejauh ini belum terdeteksi di Indonesia.
“Sejauh ini belum terdektsi (di Indonesia),” imbuhnya.
Varian omicron terdeteksi di Bekasi hebohkan warga
Sebelumnya, dilansir halaman resmi Kabupaten Bekasi, disebutkan bahwa empat orang warga di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diklaim terpapar virus Covid-19 varian terbaru Omicron.
Keempatnya dilaporkan terpapar usai melakukan perjalanan dari luar negeri. “Jadi ada empat orang warga terpapar virus Omicron itu bukan warga Kabupaten Bekasi melainkan warga DKI Jakarta,” tutur Sri Enny seperti dilansir laman resmi Pemkab Bekasi, Selasa (7 Desember).
Adapun hasil positif terpapar varian Omicron terdeteksi usai mereka melakukan pengambilan sampel di laboratorium Farmalab.
Senada dengan Kemenkes, Farmalab juga membantah kalau mereka mendeteksi varian terbaru itu. “Untuk info tersebut kita masih mencari tahu juga, karena Lab Cibitung kita lagi koordinasi dengan orang Dinkes-nya perihal informasi tersebut. Diperoleh dari mana kita juga enggak tahu,” tutur Dennis selaku admin Farmalab.
Dihimbau tetap waspada
Meski demikian, Kadinkes meminta agar Pemkab Bekasi tetap harus waspada terhadap potensi kehadiran varian baru.
“Pemkab harus waspada terhadap warga yang baru datang dari luar negeri. Apalagi warga Jabar dimana pergerakannya dari luar negeri cukup banyak,” imbuh Enny.
Dia juga meminta para camat untuk berperan aktif terhadap para warga baru, terutama yang baru datang dari luar negeri.