TikTok blokir konten dari Rusia, karena undang-undang ‘berita palsu’
Imbas permasalahan Rusia dan Ukraina dan berbagai berita yang tersebar, kini TikTok memblokir konten-konten pada aplikasi di Rusia.
Penangguhan ini mereka lakukan karena adanya undang-undang ‘berita palsu’ yang baru disahkan presiden negara itu, Vladimir Putin minggu lalu.
“Mengingat undang-undang berita palsu Rusia, kami tidak punya pilihan selain menangguhkan streaming langsung dan konten baru ke layanan video kamu. Sementara, kami meninjau implikasi keamanan dari undang-undang ini,” kata TikTok, lewat media sosialnya.
Selama itu, orang-orang di sana tak bisa TikTok-an?
Gara-gara hal ini, banyak media besar seperti CNN, Bloomberg, dan BBC sudah memutuskan utnuk menghentikan siaran mereka di negara tersebut.
TikTok, dalam hal ini, menempatkan pihaknya sebagai sarana hiburan bagi masyarakat di tengah perang.
Makanya, dengan miliaran penggunanya dari seluruh dunia, mereka juga mengakui ‘risiko tinggi dan dampak dari informasi yang menyesatkan selama masa krisis’.
Sekarang ini, mereka bakal memperketat peninjauan ulang konten-konten yang berpotensi berisi ‘berita palsu’ dari Rusia. Pengguna TikTok di Rusia pun jadi makin sengsara.
Sebelumnya, perusahaan itu sempat membahas perang yang membawa penderitaan meluas di seluruh negeri, terutama Ukraina.
Hukuman hingga 15 tahun bagi yang sebar ‘berita palsu’
Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang memberikan kewenangan pemerintah untuk memenjarakan pihak yang menyebarkan berita palsu tentang pergerakan militernya.
Hukumannya pun tak main-main. Setiap pihak yang mereka anggap mengunggah berita palsu tentang invasinya di Ukraina bisa terkena kurungan hingga 15 tahun.
Rencana aturan itu menetapkan hukuman penjara dengan jangka waktu yang berbeda dan denda untuk orang yang mereka anggap mengeluarkan informasi bohong.
Bahkan, kalau penyebarannya memiliki konsekuensi yang lebih serius, hukuman yang mereka berikan akan lebih keras lagi.
3/ We will continue to evaluate the evolving circumstances in Russia to determine when we might fully resume our services with safety as our top priority. More about our ongoing efforts here: https://t.co/Whwn5KwXmj
— TikTokComms (@TikTokComms) March 6, 2022
Thoughts? Let us know!