Kenaikan wabah ini sempat jadi perhatian WHO.
Who & What
Pada pertengahan November, Komisi Nasional Kesehatan China sempat melaporkan peningkatan kasus penyakit pernapasan yang kebanyakan terjadi pada anak-anak. Para pasien mengalami sejumlah gejala seperti demam, kelelahan, dan batuk.
Tak hanya itu, muncul pula kabar terkait klaster pneumonia misterius yang terjadi di sejumlah wilayah China. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lalu meminta informasi lebih detail kepada China terkait penyakit tersebut.
(via Giphy)
Data Kasus Penyakit Pernapasan di China
205 Klaster Influenza/Flu: China melaporkan klaster flu/influenza sebanyak 205 dalam sepekan sejak 13 November. Angka ini meningkat dari sepekan sebelumnya yang hanya mencapai 127, dikutip dari Channel News Asia.
Kunjungan Departemen Anak Melonjak Lebih Dari 1.600: Rumah Sakit Persahabatan Beijing melaporkan rata-rata kunjungan rawat jalan dan darurat ke departemen anak naik hingga lebih dari 1.600 pada awal November imbas “penyebaran pesat” infeksi pernapasan, dikutip dari The Guardian.
Kenapa China Bisa Mengalami Kenaikan Kasus Penyakit Pernapasan?
“Mengingat China menerapkan lockdown yang jauh lebih lama dan ketat ketimbang beberapa negara lain di Bumi, sudah diduga bahwa gelombang ‘lockdown exit’ tersebut akan merebak di China,” kata Chair in Computational Biology Systems Biology University College London, Francois Balloux, dikutip dari AFP.
Where, When, Why & How
Pertengahan Oktober 2023: WHO terus memantau data dari sistem pemantauan China yang menunjukkan terjadinya peningkatan penyakit pernapasan pada anak di wilayah utara negara itu.
13 Oktober 2023: Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan kenaikan kasus penyakit pernapasan berskala nasional yang kebanyakan menyasar anak-anak.
22 November 2023: WHO menemukan laporan terkait klaster pneumonia yang “tak terdiagnosis” di beberapa rumah sakit anak di Beijing, Liaoning, dan beberapa wilayah China. WHO kemudian mengajukan permintaan resmi kepada China untuk memberikan informasi epidemiologis dan klinis, pun hasil laboratorium dari kasus yang dilaporkan tersebut.
23 November 2023: WHO mengadakan telekonferensi dengan pihak berwenang kesehatan China terkait permintaan data tersebut, dan diketahui kenaikan pasien ini terjadi karena penyebaran bakteri Mycoplasma pneumoniae sejak Mei, dan virus RSV, adenovirus dan virus influenza sejak Oktober.
Kata WHO Soal Keterangan China Terkait Wabah Ini
“Pemerintah China mengatakan bahwa tidak terdeteksi adanya patogen yang tak biasa atau baru, atau presentasi klinis yang tidak biasa, termasuk di Beijing dan Liaoning, tetapi hanya kenaikan penyakit pernapasan secara umum yang disebabkan oleh beberapa patogen yang diketahui,” demikian bunyi pernyataan WHO dalam siaran persnya pada Kamis (23/11/2023).
(via Giphy)
What’s Next?
- WHO mengimbau masyarakat China untuk menerapkan berbagai tindakan yang dapat mengurangi risiko penyakit pernapasan, seperti memakai masker dan mencuci tangan.
- Pemerintah China menerapkan kebijakan “pencegahan epidemi efektif” untuk mengatasi wabah ini, yang diterapkan di sekolah dan tempat penitipan anak.
What are your thoughts? Let us know!
(Photo courtesy by AFP)