Menikah dan poligami jadi solusi HIV/AIDS?
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Uu Ruzhaul Ulum mengatakan, solusi bagi tingginya angka HIV/AIDS di provinsi tersebut adalah dengan menikah dan poligami.
“Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu-ibu banyak yang kena HIV/AIDS. Kedua, anak-anak muda banyak juga yang kena,” ujarnya, melansir Kompas.
Hal ini ia katakan menyusul fenomena tingginya angka HIV/AIDS di Bandung yang baru-baru ini menghebohkan media sosial.
“Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak? Makanya daripada ibu kena (HIV/ AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami,” lanjutnya.
Ridwan Kamil: Saya pribadi tidak sependapat
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklarifikasi kabar tentang adanya 414 kasus HIV di kalangan mahasiswa Kota Bandung.
Ia menjelaskan, kasus ini merupakan akumulasi kasus selama 30 tahun, sejak 1991-2021.
“414 kasus HIV di kalangan mahasiswa Kota Bandung itu adalah AKUMULASI data selama 30 tahun: 1991-2021. Bukan data dalam 1 tahun,” tulisnya lewat Twitter.
Selain itu, ia pun buka suara soal usulan sang Wagub untuk poligami demi mencegah HIV.
“Dan pendapat pribadi Pak Wagub Uu Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai solusi, saya pribadi tidak sependapat,” tulisnya lewat Twitter.
Dan pendapat pribadi Pak Wagub Uu Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai solusi, saya pribadi tidak sependapat.
Pemprov Jabar fokus pada kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dalam penanggulangan HIV AIDS dan IMS di Provinsi Jawa Barat.
Hatur Nuhun. pic.twitter.com/kkiUk02SDf
— Ridwan Kamil (@ridwankamil) August 30, 2022
Penanggulangan HIV/AIDS di Jawa BaratSetelah menyatakan ketidaksetujuannya, Ridwan Kamil kemudian menjabarkan kegiatan-kegiatan yang Pemprov Jawa Barat lakukan dalam penanggulangan HIV AIDS dan IMS di daerah tersebut.
Beberapa di antara penanggulangan itu, ialah melakukan skrining dini, perluasan layanan konseling tes HIV, dan peningkatan kapasitas petugas puskesmas.
Selain itu, ada pula evaluasi triple eliminasi dengan sasaran ibu hamil yang melakukan tes HIV, hingga pemantauan populasi.
What are your thoughts? Let us know!