Sepertinya, sekarang ini kita harus waspada munculnya puncak gelombang ketiga Covid-19.
Pasalnya, Pemerintah DKI Jakarta mendeteksi dini kenaikan angka Covid-19 yang kemungkinan bakal terjadi bulan Desember 2021 ini. Deteksi dini tersebut mereka lakukan berdasarkan pengalaman Jakarta menghadapi gelombang sebelumnya.
Sistem tersebut masih aktif sampai sekarang, gelombang tiga sebisa mungkin tak terjadi bulan Desember nanti.
Deteksi dini gelombang ketiga Covid-19, testing delapan kali lipat standar WHO
“Dengan pengalaman gelombang pertama, gelombang kedua, maka sistem deteksi dini itu aktif terus sampai dengan sekarang belum kami diturunkan.” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Rabu kemarin, melansir Kompas.
Anies bilang, sistem deteksi dini di Jakarta saat ini berupa kegiatan testing yang tinggi setap harinya. Bahkan, pihaknya terus mempertahankan jumlah testing hingga delapan kali lipat lebih tinggi daripada standar WHO.
Katanya, walau positivity rate masih tinggi, jumlah tes juga tinggi. Jadi, kalau kasus mulai menunjukkan tren peningkatan, sistem akan langusng mendeteksinya.
Masyarakat harus waspada, “Kuncinya dari lingkungan sendiri,“
Untuk mengantisipasi datangnya gelombang ketiga Covid-19, masyarakat punya peran besar. Anies pun meminta seluruh masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dan memastikan orang sekitar sudah vaksin.
“Kuncinya dari lingkungan sendiri,” tuturnya.
Sebelum ini, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga sempat mengingatkan pentingnya belajar dari pengalaman untuk mencegah potensi lonjakan ketiga di Indonesia.
“Indonesia saat ini sudah megngalami dua kali lonjakan yang terjadi pada Januari dan Juli 2021,” kata Wiku, mengutip dari Tempo.
Selain itu, ia juga mengatakan saat ini dunia tengah mengalami lonjakan ketiga sehingga Indonesia pun harus waspada.
—
Baca juga: