Wisatawan tatoan gak bisa masuk ke Onsen, ini alasannya
Bagi masyarakat Jepang, Onsen atau pemandian tradisional bukan lagi cuma soal berendalam dalam air hangat.
Onsen juga memiki keterkaitan yang erat dengan budaya. Gak heran kalau jepang memiliki total 3 ribu Onsen.
Sayangnya, ada sejumlah aturan yang harus wisatawan penuhi sebelum masuk ke dalam onsen atau tempat berendam air hangat ini.
Baca juga:Ratu Elizabeth II Duduk Sendiri, Begini Upacara Pemakaman Pangeran Philip
Pandangan terhadap tato
Dilansir dari Kashiwa, masyarakat tetap masih mengaitkan tato dengan simbol seorang mafia jepang atau yang mereka sebut yakuza.
Meskipun tato adalah seni, hal ini gak banyak disukai dan masih terpandang negatif oleh beberapa masyarakat jepang.
Selain itu, menurut orang jepang tato juga melambangkan Irezumi, atau orang yang anti-sosial, gangster dan kriminalitas.
Hal ini menjadi ancamana untuk berbagai institusi bagi publik jepang.
Hal ini yang menjadi alasan kenapa wisawatan bertato dilarang masuk ke dalam onsen. Selain itu, onsen juga mewajibakn seluruh pengunjung melepaskan seluruh pakaian yang lagi dikenakan.
Saat itu, semua akan terlihat, apalagi kalau orang tersebut pakai tato.
Onsen dan sentou sebagai sebuah industri bakal melindungi pelanggannya dari rasa gak nyaman, khawatir, dan rasa curiga.
Hingga akhirnya, mereka memilih kebijakan tamu bertato dilarang masuk, daripada harus dikait-kaitkan dengan Irezumi.
Baca juga Konser Musik Ini Digelar di Dalam Air, Kok Bisa?
Melonggarkan kebijakan untuk wisatawan bertato
Meski begitu, kebijakan ini dipandang sebagai diskriminasi untuk wisatawan yang punya tato untuk seni atau sekadar menghias dirinya.
Saat ini, beberapa onsen mulai melonggarkan aturan ini dan mulai menerima wisatawan yang bertato.
Salah satunya dengan menyediakan ruang privat sehingg wisatawan bisa berendam tanpa harus memperlihatkan seluruh badan kita ke orang lain.