Layanan baru dengan nama “Shorts”
Kecuali lo hidup tanpa internet, lo pasti tau (atau menggunakan) aplikasi TikTok.
Layanan yang dirilis pada tahun 2016 ini telah memiliki 41 juta pengguna aktif di luar Cina. Dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, TikTok diperkirakan telah diunduh sebanyak 842 juta kali dari Apple dan Goole app stores.
Menyusul kesuksesan tersebut, YouTube pun siap menjadi kompetitor dengan membuat layanan baru yang bernama Shorts.
Shorts akan tersedia di aplikasi mobile YouTube sebagai fitur, bukan sebagai produk tersendiri.
Sama dengan TikTok, lo bisa membuat video lip sync dengan berbagai editing tools di Shorts. Tapi berbeda dengan TikTok, Shorts bakal nyiapin katalog musik berlisensi dengan jumlah besar.
YouTube dikabarkan akan meluncurkan Shorts pada akhir tahun ini.
Pesaing TikTok
Langkah serupa sebenarnya juga sempet dilakukan Facebook. Bulan November 2018 lalu, layanan media sosial tersebut meluncurkan TikTok versinya sendiri yang disebut Lasso.
Sayangnya, Lasso masih belum bisa menunjukan daya tarik yang bisa menyaingi TikTok sampai saat ini.
Platform berbagi video milik Google ini pun dianggap punya kesempatan lebih besar daripada Facebook. Tahun lalu, YouTube berhasil mengumpulkan advertising revenue lebih dari USD15 juta. Angka tersebut jauh lebih besar dari revenue TikTok di periode sama yang diperkirakan hanya mencapai USD117 juta.
“(Fitur baru ini) akan menampilkan video yang pendek, sekitar 15 detik saja… format tersebut sangat menarik untuk kami amati dan pertimbangkan,” jelas Susan Wojcicki, CEO dari YouTube.
“Sebelumnya kami telah memperkenalkan fitur ‘stories’ di YouTube dan kami melihat bagaimana para kreator memanfaatkan fitur tersebut,” lanjutnya. “Fitur baru ini akan menjadi contoh dari konten berdurasi pendek. Karena kami tentunya akan terus berinovasi di berbagai ukuran format, termasuk di video berdurasi pendek.”