Apa yang hilang dari film Indonesia?
Mira Lesmana (Mirles) dan Riri Riza mengungkap sejumlah proyek feature film dari Miles Films yang akan digarap selama periode 2024-2026.
Keduanya memulainya dengan keresahan masing-masing saat melihat kondisi industri film Indonesia yang dikuasai oleh satu genre saja.
“Saya dan Riri sebenarnya cukup resah dan merasa genre yang ada di industri film kita ini mulai condong ke satu sisi dan satu sisi tersebut adalah satu sisi yang saya dan Riri tidak akan pernah bisa membuatnya,” kata Mira Lesmana dalam konferensi pers di Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu, 29 Mei 2024.
Riri Riza: Penonton terjaga jika diberikan warna
Meski bukan sentimen yang buruk, namun jika satu genre yang sama terus-menerus mengisi slot bioskop, tak menutup kemungkinan akan “mematikan” keberagaman di industri film di Indonesia.
Riri percaya adanya keberagaman warna yang ditawarkan para sineas akan memunculkan “appetite” bagi penonton dan akan selalu “lapar” meng-eksplor dunia perfilman Indonesia.
“Penonton terjaga jika diberikan warna,” tutur Riri Riza.
Memberi warna di industri film yang seragam
Hal tersebutlah yang memotivasi keduanya untuk memberi warna di industri film Indonesia agar bisa lebih menyegarkan, berkembang, dan kreatif.
“Kita percaya (variasi) film harus berwarna dan juga jangan sampai banyak penonton menilai, ‘oh, inilah film Indonesia.’ Sehingga mereka tidak percaya lagi,” ujar Riri.
Salah satu upaya yang dilakukan kedua pendiri rumah produksi independen Miles Films itu adalah dengan menciptakan proyek kolaborasi yang melibatkan rumah produksi lain dalam lebih dari satu proyek film panjang.
Proyek film kolaborasi yang belum pernah dicoba sebelumnya
Meski belum pernah dilakukan, Mira dan Riri mengaku sangat antusias dengan rangkaian rencana ini.
Keduanya menginginkan keterlibatan penuh dari semua pihak yang diajak kerja sama.
Bukan sekedar kolaborasi biasa, mereka menginginkan semua pihak yang terlibat dalam proyek ini agar saling bersinergi.
Baik dari visi hingga pendapat semua pihak seperti penulis, sutradara, produser, dan mungkin juga para jajaran cast dibutuhkan.
Miles Films masuki tahap praproduksi untuk new slate periode 2024-2026
Pada Rabu, 29 Mei 2024 Miles Films mengumumkan new slate mereka yang terdiri dari lima judul proyek film panjang baru.
Kelima film panjang tersebut masing-masing sudah mulai memasuki tahapan praproduksi.
Dalam rentang waktu kurang lebih dua tahun ke depan, masyarakat Indonesia akan disuguhkan film-film berkualitas dengan genre yang menyegarkan.
Hilang di Rembang
Judul pertama yang diumumkan adalah Hilang di Rembang, sebuah proyek yang menandakan debut dari Ian Davin dalam penulisan skenario film panjang.
Ide-ide untuk film drama misteri ini sebenarnya sudah dikembangkan sejak masa-masa pandemi yakni di sekitar 2021 akhir.
Film yang diproduseri oleh dua produser muda Aditya Murti dan Raka Kertanegara serta campur tangan dari Mira dan Riri.
Needle in a Haystack
Needle in a Haystack merupakan judul berikutnya. Film ini melibatkan kerja sama antara dua rumah produksi: Miles Films dengan Karuna Pictures.
Film drama misteri ini akan mempertemukan ide-ide brilliant dari empat produser sekaligus.
Tak tanggung-tanggung, Mira Lesmana, Toto Prasetyanto, Eric Primasetio, dan Musa Tambunan akan bekerja sama dalam satu judul yang sama.
Teddy Soeriaatmaja ditunjuk sebagai sutradara sementara Tam Notosusanto sebagai penulis skenarionya.
Kerja sama dengan Forka Films lahirkan 2 judul yang berbeda
Dalam rangkaian new slate Miles Films, rumah produksi independen tersebut bekerja sama dengan Forka Films.
Kedua rumah produksi yang menghasilkan banyak karya berprestasi baik di Indonesia maupun internasional itu akan segera melahirkan film dengan dua judul yang berbeda.
Cubs (Amuk Harimau)
Cubs merupakan proyek film kolaborasi antara dua rumah produksi, yakni Miles Films dan Forka Films.
Hadir bagaikan angin segar, proyek film yang sudah memasuki tahapan praproduksi ini ber-genre drama action thriller.
Film ini sempat meraih Winner of White Light Post Production Award – Hong Kong Asia Film Financing Forum (HAF) 2022.
Proyek film hasil kolaborasi ini disutradarai dan ditulis oleh Riri Riza dan diproduseri Ifa Isfansyah.
Bunga Malam (Flower of the Night)
Bunga Malam merupakan judul berikutnya dari kolaborasi antara dua rumah produksi tersebut.
Film ini ide awalnya muncul secara spontan saat Kamila Andini dan Mira Lesmana menghadiri Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada akhir 2023 lalu.
Setelah Andini menawarkan pertama kali untuk bekerja sama dengan Mira, keduanya sepakat untuk memainkan role masing-masing di bawah judul film crime romance.
Selain menjadi sutradara, Kamila Andini juga menulis skenario film Bunga Malam.
Pentingnya regenerasi agar industri film Indonesia punya penerus berkualitas
Tak hanya ingin menghadirkan banyak warna di industri perfilman Indonesia, Miles Films mempunyai misi untuk melahirkan generasi-generasi baru baik untuk sineas maupun para pemeran (cast).
Keduanya cukup percaya diri untuk menciptakan generasi aktor, aktris, dan sineas baru yang karirnya bisa sustain di dunia perfilman Indonesia.
Mira dan Riri menginginkan rumah produksi mereka menjadi “rumah” bagi banyak talenta baru yang penuh gairah dalam berkarya.
Dalam perjalanannya yang sudah menginjak 30 tahun, Miles Films sudah banyak mencetak nama-nama penting mulai dari jajaran aktor dan aktris hingga sineas yang karirnya masih bertahan hingga hari ini.
Rangga & Cinta
Film drama musikal romance Rangga & Cinta adalah salah satu bentuk implementasi dari misi tersebut.
Melanjutkan rangkaian universe Ada Apa Dengan Cinta? (AADC) dengan menampilkan sesuatu yang baru, Riri Riza memilih format film drama musikal.
Riri ingin terus melanjutkan proyek berusia 25 tahunnya tersebut dengan adanya regenerasi baik di belakang maupun di depan layar.
Meski begitu ia mengatakan jika film drama musikal ini masih akan menggunakan setting yang sama dengan AADC.
Nicholas Saputra diajak produseri film yang pernah ia perankan
Nicholas Saputra (Nicsap) sebagai main cast pria yang berperan sebagai Rangga dipercayakan untuk terlibat memberikan creative input.
Mira dan Riri dengan bangga mengumumkan jika Nicsap ditunjuk menjadi produser di proyek Rangga dan Cinta.
“Sebuah kebanggan bisa bekerja kembali dalam universe Ada Apa Dengan Cinta, walau kali ini dengan peran yang berbeda. Ini akan jadi pengalaman yang menantang sekaligus menyenangkan bagi saya,” ujar Nicholas Saputra.
Let uss know your thoughts!