PBB memasukkan Israel ke daftar hitam karena lakukan kejahatan terhadap anak-anak
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasukkan Israel ke dalam “daftar hitam” negara-negara yang melakukan kejahatan atau kekerasan terhadap anak-anak dalam konflik bersenjata.
Al Jazeera melaporkan, hal tersebut bahkan dikonfirmasi sendiri oleh salah seorang diplomat Israel yang mengatakan ada ribuan anak-anak Palestina yang telah terbunuh dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza yang masih berlanjut hingga saat ini.
Tak terima dianggap villain, Duta Besar Israel untuk PBB marah
Dalam sebuah video yang di-posting oleh Middle East Eye di pada Sabtu, 8 Juni 2024 lalu, Sekretaris Jenderal (Sejken) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres telah memberitahu Atase Pertahanan Israel di Amerika Serikat, Mayor Jenderal Hidai Zilberman, tentang keputusannya untuk menambahkan Israel ke “daftar hitam’ negara dan organisasi yang merugikan anak-anak di zona konflik.
Soal ini Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan dia telah menerima pemberitahuan resmi tentang keputusan dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui sambungan telepon.
Dalam sebuah video yang dibagikan di akun X pribadinya, Erdan memprotes keputusan PBB yang dianggap salah menilai pihaknya.
“Ini benar-benar keterlaluan dan salah. Saya menanggapi keputusan memalukan tersebut dan mengatakan bahwa tentara kita adalah yang paling bermoral di dunia,” demikian bunyi pernyataan Erdan di X, dalam sebuah postingan video saat dirinya menerima pemberitahuan tersebut.
Gilad Erdan: Antonio Guterres-lah yang harusnya masuk ke daftar hitam!
Erdan bahkan menyebutkan yang seharusnya masuk daftar hitam justru Sekjen PBB Antonio Guterres karena dianggap “mendukung terorisme” dan didorong oleh “kebencian terhadap Israel”.
“Satu-satunya yang seharusnya masuk daftar hitam adalah Sekretaris Jenderal yang memberi insentif dan mendorong terorisme dan dimotivasi oleh kebencian terhadap Israel,” kata Erdan.
PBB berikan ultimatum dan menghindari “kecolongan”?
Menanggapi pernyataan ketidakterimaan Gilad Erdan tersebut, di hari yang sama juru bicara Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk memberikan peringatan kepada negara-negara tersebut dan menghindari kecolongan.
Dujarric juga mengatakan kepada wartawan bahwa laporan tersebut akan disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB pada tanggal 14 Juni 2024 mendatang lalu secara resmi diterbitkan beberapa hari kemudian.
“Rekaman video panggilan telepon yang dilakukan Duta Besar Erdan, dan sebagian rekaman tersebut disebarkan di Twitter, sangat mengejutkan dan tidak dapat diterima. Dan sejujurnya, ini adalah sesuatu yang belum pernah saya lihat selama 24 tahun saya mengabdi pada organisasi ini,” kata Dujarric dilansir dari Al Jazeera, Minggu, 9 Juni 2024.
Let uss know your thoughts!
Feature Image Courtesy of
Source:
https://www.aljazeera.com/news/2024/6/7/un-adding-israel-to-blacklist-of-countries-harming-children-in-conflict
https://x.com/middleeasteye/status/1799446113633599629?s=48&t=WKTBGliGB9MfcIl8_VEfwg
https://x.com/giladerdan1/status/1799108014554669217?s=48&t=WKTBGliGB9MfcIl8_VEfwg