Mensos ingin kelas menengah dapat bansos

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan wacana jika Kementerian Sosial (Kemensos) akan memperluas penerima bantuan sosial (bansos).

Mensos mengatakan jika rencananya bansos akan dibagikan pada masyarakat yang masuk dalam golongan kelas menengah terancam.

Kemensos terus pelajari penerima bansos meski APBN sudah ditetapkan

Menteri Sosial yang akrab disapa Gus Ipul itu menjelaskan jika saat ini pihaknya sedang berada dalam tahap pengkajian.

Menskipun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan untuk bansos sudah ditetapkan, namun Kemensos sedang mempelajari apakah memungkinkan jika penerima program tersebut diperluas hingga ke kelas menengah.

“Ya kita sekarang lagi diskusi ya, kita lagi mendalami meskipun APBN sudah diketok, tapi kita ingin memastikan lagi sasaran, sasaran-sasaran kita ini. Ya (PHK) itu juga yang termasuk, kita perlu dengan kerjasama dengan Kemenaker,” kata Saifullah Yusuf di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat dilansir dari Kompas, 1 Oktober 2024.

Motif di balik munculnya wacana ini

Gus Ipul menyebut wacana ini muncul setelah semakin meningkatnya jumlah pekerja yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) serta isu soal kelompok kelas menengah yang jumlahya mengalami penurunan.

Tak dapat dipungkiri Indonesia saat ini tengah menghadapi serangan badai PHK di sejumlah industri atau bidang.

Melihat kedua isu tersebut Kemensos memasukkan golongan kelompok kelas menengah terancam ke dalam daftar penerima bantuan.

Jumlah korban PHK pada kuartal ketiga 2024 hampir sentuh 53.000 tenaga kerja

Pada kuartal ketiga 2024 saja, berdasarkan data laporan yang dimiliki Kementerian Ketenagarakerjaan (Kemnaker) sudah tercatat ada hampir 53.000 jiwa yang menjadi korban PHK.

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker Indah Anggoro Putri mengatakan jika per 26 September 2024, ada setidaknya 52.993 pekerja yang kena badai PHK sepanjang tahun ini.

“Total PHK per 26 September 2024 52.993 tenaga kerja, meningkat (dibanding periode yang sama tahun lalu),” ujar Indah Anggoro.

Jumlah korban amukan badai PHK semakin lama semakin bertambah

Data laporan Kemnaker mencatat jika jumlah tersebut semakin bertambah sebanyak 6.753 orang jika dibanding dengan laporan periode sebelumnya.

Pada periode Januari-Agustus 2024 data Kemnaker melaporkan ada 46.240 pekerja di Indonesia yang menjadi korban badai PHK.

Garis kemiskinan baru

Lalu apa kaitannya kelas menengah yang diwacanakan menjadi penerimaan program bansos oleh Mensos dengan garis kemiskinan baru?

Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juli lalu jika garis kemiskinan yang menjadi standar penentuan penduduk miskin di Indonesia mengalami kenaikan pada Maret 2024 sebesar 2,78% menjadi Rp550.458 per kapira per bulan.

Sementara itu garis kemiskinan berdasarkan ukuran standar internasional mengacu pada World Bank (Bank Dunia) yang menetapkan garis kemiskinan terbaru sebesar 3,2 dolar Amerika atau Rp48.639 per kapita yang dihitungan per hari.

Standar tersebut sudah menjadi acuan garis kemiskinan di banyak negara sejak sejak 2 tahun lalu yakni pada 2022, lewat angka Purchasing Power Parity (PPP) 2017.

Sayangnya Indonesia masih menggunakan acuan garis kemiskinan yang sudah tidak dipakai sejak 2022, yakni 1,9 dolar Amerika.


Let uss know your thoughts!