Black box Jeju Air berhenti rekam suara dan data 4 menit sebelum kecelakaan
Kementerian Transportasi Korea Selatan menyampaikan jika data penerbangan dan perekam suara kokpit pada black box Jeju Air yang jatuh pada 29 Desember 2024 lalu ternyata berhenti merekam sekitar empat menit sebelum pesawat kecelakaan.
Kecelakaan tersebut terjadi setelah pesawat menabrak beton di bandara Muan Korea Selatan.
Kronologi kecelakaan pesawat Jeju Air yang tewaskan hampir semua penumpang
Jeju Air 7C2216, yang berangkat dari ibu kota Thailand, Bangkok, menuju Muan di barat daya Korea Selatan, mendarat dengan teknik belly landing atau mendarat tanpa menggunakan roda pesawat, lalu melewati landasan pacu bandara regional, kemudian meledak setelah menabrak tembok beton.
Pilot mengatakan kepada pengawas lalu lintas udara bahwa pesawat tersebut terkena birdstrike (serangan burung) dan menyatakan Mayday sekitar empat menit sebelum jatuh ke tanggul dan meledak dalam kobaran api.
Akibatnya, 179 penumpang dan awak meninggal dunia. Hanya menyisakan dua awak yang terluka, namun berhasil diselamatkan.
Dua menit sebelum panggilan darurat Mayday, pengatur lalu lintas udara memperingatkan “aktivitas burung”. Menyatakan keadaan darurat, pilot membatalkan upaya pendaratan dan memulai go-around.
Namun alih-alih melakukan perjalanan penuh, pesawat jet Boeing 737-800 milik maskapai penerbangan tersebut malah berbelok tajam dan mendekati landasan pacu tunggal bandara dari ujung yang berlawanan, melakukan pendaratan darurat tanpa menggunakan roda pendarat.
Mantan penyelidik kecelakaan di Kementerian Transportasi sebut temuan ini krusial dan terbilang mengejutkan
Sim Jai-dong, mantan penyelidik kecelakaan di Kementerian Transportasi, mengatakan penemuan data pada black box Jeju Air yang hilang pada menit-menit terakhir yang krusial ini terbilang mengejutkan
Ia menyebut jika fakta tersebut menunjukkan bahwa semua aliran listrik termasuk cadangan mungkin telah diputus dan hal ini jarang terjadi.
Let uss know your thoughts!