Arab Saudi ingin Ubah citra ultrakonservatif
Astronot wanita pertama asal Arab Saudi dikabarkan siap berangkat ke luar angkasa akhir tahun ini.
Langkah terbaru yang dilakukan kerajaan itu bertujuan mengubah citra ultrakonservatif.
Dilansir dari AFP, Selasa (14/02), Rayyanah Barnawi akan bergabung dengan Ali Al-Qarni dalam misi 10 hari ke ISS.
Terbang dengan pesawat SpaceX Dragon
Dilansir dari Saudi Press Agency (SPA), Barnawi dan Al-Qarni akan terbang menggunakan SpaceX Dragon.
Itu adalah bagian dari misi musim semi oleh perusahaan ruang angkasa swasta Axiom, Space.
Menariknya di atas kapal Ax-2 juga ada wanita lain yaitu Peggy Whitson.
History in the making; During the second quarter of 2023, #SaudiArabia will be sending the first female and male astronauts to the International Space Station. pic.twitter.com/1pn4tVaJMb
— CIC Saudi Arabia (@CICSaudi) February 12, 2023
Ikuti jejak Uni Emirat Arab
Langkah yang diambil Arab Saudi ini mengikuti jejak Uni Emirat Arab.
Pada tahun 2019, mereka menjadi negara Arab pertama yang mengirim salah satu warganya ke luar angkasa.
Adalah astronot Hazzaa al-Mansoori yang menghabiskan waktu delapan hari di ISS.
Bukan upaya yang pertama
Dilansir dari Detik.com, Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohamed bin Salman terus berusaha menghilangkan citra keras.
Upaya Arab Saudi ke luar angkasa ini juga bukanlah yang pertama.
Pada tahun 1985. Pangeran Kerajaan Saudi Sultan bin Salman bin Abdulaziz, seorang pilot angkatan udara, mengambil bagian dalam misi luar angkasa yang diselenggarakan AS, menjadi muslim Arab pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.
—
Let us kow your thoughts!