Bertamu ke rumah Airin, Rio mendapati kisah kelam dan pengalaman tak terlupakan

Usai menebak mimpinya, Airin akhirnya menceritakan kepada Rio bagaimana dia mengetahui mimpi itu.

Bahkan Airin memberitahu Rio soal kejadian yang pernah terjadi di halte tempat Rio biaasa menunggu bus.

Ternyata pernah ada kasus bunuh diri di halte itu, dan mungkin itulah alasan kenapa Rio bisa memimpikan bus berhantu.

Siapa sangka meski ditutup dengan cerita mengerikan, pertemuan saat itu justru menjadi babak baru hubungan Rio dan Airin. 

Rio yang ingin mengenal Airin lebih dekat menanyakan apakah mereka bisa bertemu lagi esok. Airin pun menyambut niat baik Rio dan memberikan secarik kertas bertuliskan alamatnya.

Jemput aku besok ya,” tutur Airin.

Di mata Rio, Airin adalah sesosok gadis cantik dengan mata biru gelap, meski di wajahnya terdapat bekas luka jahitan yang cukup dalam.

Akhirnya tiba waktu Rio untuk mengunjungi Airin, setelah 3 kali berputar-putar dan gagal menemukan rumah Airin, Rio bertemu dengan seorang anak kecil.

Anak yang ia temui itu kemudian menunjukan kepadanya di mana rumah Airin. Rio pun akhirnya tiba di tujuan dan berhasil bertemu dengan Airin.

Saat masuk ke dalam rumah, Rio diminta Airin untuk menunggu di ruang tamu sembari dirinya menyiapkan minum.

Mata Rio kemudian tertuju kepada sebuah foto keluarga dan tepat di sebelah foto itu, dirinya menemukan sesuatu yang sangat mengejutkannya.

Saat sedang meniliti, Airin kemudian menyapanya. “Itu kisah lama Rio,” tuturu Airin sembari membawakan minum ke meja makan.

Rio pun seolah semakin penasran dan menanyakan Airin soal tragedi itu. Meski Airin berusaha tegar, akhirnya air mata pun mentes dari matanya.

Rio kemudian mencoba menenangkan Airin.

Anehnya seketika tangisan Airin berhenti dan dirinya memalingkan kepalanya sembari menatap Rio dengan sangat tajam.

Wajah cantik Airin di mata Rio seolah berubah menjadi wanita yang sangat menakutkan dan penuh dendam.

Berteman dengan seorang indigo yang menjadi ‘sahabat’ mahluk halus

Saat Airin semakin mendekat kepadanya dengan membawa pecahan kaca, seketika itu juga terdengar suara dari wanita tua berusia sekitar 50 tahunan.

Airin pun terjatuh tak sadarkan diri, sementara Rio masih kebingungan dengan apa yang terjadi padanya.

Wanita yang ternyata ibu Airin tersebut mengingatkan kepada Rio untuk tidak mengingatkan Airin kepada tragedi yang menimpanya puluhan tahun silam.

Ibu Airin pun kemudian meminta Rio membawa putrinya ke kamar dan menawarkannya untuk bersantap malam bersama.

Walau sempat menolak, Rio akhirnya menerima tawaran sang ibu. Tapi ternyata, di sana lah Rio semakin mengetahui cerita Airin yang sebenarnya.

Saat sedang di kamar Airin, Rio mengalami sesuatu yang di luar nalarnya. Dia melihat sesosok anak kecil yang menurutnya tuyul, tapi anehnya ibu Airin hanya berkata bahwa itu bukanlah apa-apa.

Rio merasa semakin banyak kejanggalan terhadap apa yang terjadi. Tapi itu seolah baru perkenalan saja.

Saat tiba di ruang makan, Rio bingung bukan main. Pasalnya terlihat banyak lauk yang disajikan padahal hanya ada dia dan ibunya Airin.

Rio yang penasaran kemudian menanyakan kepada ibu Airin untuk siapa makanan tersebut. Jawaban ibu Airin semakin membuatnya bingung.

Ditengah pembicaraan keduanya, ibu Airin mengukapkan bahwa putrinya tersebut tidak pernah memiliki teman.

Lebih lanjutnya ia juga menanyakan kepada Rio apakah pria itu masih mau berteman dengan Airin usai semua kejadianya yang menimpanya.

Saat percakapan itu terjadi, Rio mendengar sesuatu yang sangat membuatnya takut.

Ternyata Airin memang tidak memiliki sahabat ‘manusia’ karena sebagian besar temannya adalah mahluk tak kasat mata.

Ibu Airin kemudian meminta Rio untuk memberi salam kepada teman-teman Airin yang ikut hadir bersamaa saat itu untuk bersantap.

Well, sepertinya utas ini belum selesai sih. Jadi kalau lo masih penasaran dengan kisah ini, bisa langsung baca di utasnya yah.

BTW ada gak dari Lo yang juga berteman dengan seorang indigo?