Tinggal di salah satu kota dengan angka kemacetan tertinggi, dua pria ini memilih menciptakan kendaraan terbang ala film Harry Potter

Bosan dengan macet sepertinya sudah menjadi masalah utama setiap warga yang kotanya memiliki jumlah kendaraan membludak. Selain di Jakarta, ternyata masalah yang sama juga terjadi di Sao Paulo, salah satu kota yang dikenal sangat macet.

Kalau biasa orang akan memilih menggunakan transportasi umum, berbeda dengan dua orang ini. Vincius Sanctus (39) dan Alessandro Russo (28) justru menciptakan sebuah inovasi. Tidak tanggung-tanggung, inspirasi tersebut datang datang dari seri Harry Potter.

Sapu terbang, jadi alternatif bagi setiap orang yang bosan dengan macet

Kendaraan tersebut diklaim terinspirasi dari seri Harry Potter bukan tanpa alasan. Faktanya, kendaraan yang mereka berdua ciptakan untuk satu orang memang terlihat menyerupai sapu terbang.

Alat transportasi terbut kian menarik perhatian karena pemakaiannya pun cenderung mudah. Seperti dilansir Reuters, pengguna saput terbang modern itu cukup mencondongkan tubuh ke arah yang diinginkan.

Meski saat ini sudah terbiasa dengan sapu terbang tersebut, awalnya kedua inovator kendaraan ini juga sempat mengalami kesulitan. Kendaraan ini diklaim bisa mencapai kecepatan 60 kilometer per jam dan diklaim bisa menjadi alternatif bagi mereka yang beraktivitas di tengah perkotaan padat.

Sebenarnya saya pernah bilang kalau sekarang saya hanya menggunakan sapu untuk ke toko roti,” tutur Russo seperti dilansir Reuters, Jumat (13 November). Namun saat ini diat sudah mulai menggunakannya sebagai kendaraan sehari-hari.

Saya tidak bercanda soal itu, saya dulu benar-benar melakukannya. Sekarang, saya benar-benar menggunakan sapu untuk kendaraan sehari-hari. Ini sangat menyenangkan,” tambah Russo.

Opsi produksi masal siap digarap

Pada dasarnya, sapu terbang buatan Russo dan Sanctus adalah perpaduan sapu dengan mesin bermotol tunggal. Mungkin semacam sepeda dengan satu roda yang digerakan dengan mesin bermotor.

Meski sudah diminati banyak orang, sayangnya alat inovatif penakluk kemacetan ini masih menjadi properti pribadi mereka berdua. Namun keduanya baru-baru ini membuka opsi untuk memproduksi masal sapu terbang tersebut dengan harga sekitar 740 US Dollar untuk 1 unit.

Bahkan keduanya mengaku berambisi untuk bisa memodifikasi sapu terbang itu agar bisa dipakai bermain Quidditch. Permainan serupa sepak bola yang menggunakan sapu terbang pada salah satu seri film Harry Potter.

Wah cocok juga nih buat di pakai di Jakarta!