China punya suatu tren wisata baru yang unik, yaitu adanya es krim (popsicle) berbentuk bangunan ikonik atau landmark negara tersebut. Tren ini mulai timbul di permukaan dunia maya sejak sejumlah pelancong mengunggah foto es krim loli yang unik itu.

Hal ini adalah hasil dari bangkitnya China setelah melancarkan pengendalian pandemi Covid-19 dengan efektif. Karena itu, pariwisata di China hidup kembali. Lebih tepatnya, pariwisata negeri tirai bambu itu memulai ‘comeback‘-nya pada May Day (Hari Buruh) kemarin.

Tren es ‘landmark‘ menjamur, tempat wisata berlomba-lomba

Es Krim Berbentuk Ikon Landmark di China, Jadi Tren Wisata!
Yueyang Tower in Hunan Province (Photo: Xinhua)

Pada May Day holiday 1 Mei kemarin, sejumlah traveler mengunggah foto es krim berbentuk dua topeng perunggu kuno dari reruntuhan Sanxingdui yang legendaris.

Ternyata, es krim loli itu adalah buatan Museum Sanxingdui di Provinsi Sichuan. Uniknya, mereka menamai dua rasanya ‘perunggu’ (matcha) dan ‘ekskavasi’ (cokelat).

Saat foto itu jadi viral, tren wisata baru pun terbentuk. Gak mau ketinggalan, destinasi wisata lainnya di China pun ikut serta dalam ‘karnaval’ medsos ini. Mereka bikin bentuk sesuai dengan ikon di tempat tersebut. Mengutip GlobalTimes, mulai dari Menara Bangau Kuning di Wuhan, sampai gereja katolik di Qingdao mengajak pengunjung untuk foto bersama es mereka di ikon aslinya.

Selain itu, tren ini makin ‘tergoreng’ karena para pengunjung yang gak berhenti mem-posting di media sosial.

Mulai bangkitnya pariwisata China

Es Krim Berbentuk Ikon Landmark di China, Jadi Tren Wisata!
the Yanghu Water Street in Changsha, Hunan Province (Photo: Xinhua)

Munculnya tren wisata yang ‘segar’ ini mendapat apresiasi dari sosiolog dan para penggiat wisata. Pasalnya, situs turis dan institut di China mengerahkan investasinya untuk perkembangan produk kreatif budaya.

Mereka percaya bahwa ini berkontribusi pada membludaknya pariwisata budaya beberapa tahun belakangan.

Produk budaya yang nge-tren, unik, dan kreatif seperti es krim berhasil memenangkan hati para konsumen generasi muda.” ujar profesor sosiologi di Wuhan University, Zhou Yunqing. Katanya juga, ini adalah manifestasi perkembangan budaya China.

Sejak May Day kemarin, menurut data resmi, angka perjalanan penumpang mencapai 267 juta. Ini adalah peningkatan signifikan dibandingkan waktu yang sama di tahun lalu.

Baca juga: