Pihak Gojek belum memenuhi tuntutan, driver Gosend lanjut aksi mogok massal
Koordinator aksi driver GoSend Jabodetabek, Yulianto mengatakan hingga hari ketiga mogok massal belum ada tanggapan dari pihak Gojek. Terkait tuntutan driver, ia juga masih koordinasi dengan para pemudi lainnya untuk menentukan aksi selanjutnya selain mogok massal.
“Jadi sampai hari ini tidak ada tanda-tanda atau tanggapan apa pun dari pihak Gojek, sekarang kami masih kumpulan koordinator setiap wilayah untuk bicarakan aksi selanjutnya,” ujar Yulianto.
Dari domisili lainnya, koordinator GoSend asal Bandung, Jae juga menyatakan para kurir lanjut aksi mogok massal dengan off-bid.
“Kami serentakan di Bandung juga untuk off-bid terakhir besok (Jumat). Entah tindakan setelah besok akan ada apa lagi, saya masih menunggu hasil dari Jakarta,” imbuhnya.
Baca juga: Aesthetic Pleasure dan Sonderlab Gelar Private Viewing Capsule Collection-nya
Penuhi kantor Gojek dengan karangan bunga
Selasa lalu (8 Mei), kantor Gojek pada kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan penuh dengan karangan bunga. Karangan bunga ini merupakan simbolik atas duka cita dari para kurir GoSend sebagai mitra GoTo untuk layanan GoKilat atau GoSend Same Day.
Pasalnya skema insentif terbaru yang pihak GoTo putuskan secara sepihak dinilai menyulitkan para driver. Kalau sebelumnya tujuh pengantaran akan menghasilkan Rp 10 ribu, kini hanya akan mendapatkan Rp 7 ribu pada skema baru.
“Turut Berduka Cita, atas matinya rasa kemitraan dan bangkitnya perbudakan”, “Habis anak saya sunat, kok insentif saya disunat juga?”. Begitu tulisan pada karangan bunga memenuhi kantor Gojek.
Sebelum menaruh karangan bunga ini ke kantor Gojek, sempat ada percekcokan antara kedua pihak. Pihak Gojek gak ingin karangan bunga tersebut mereka tempatkan pada halaman luar kantor Gojek.
Alasannya karena gak ingin membuat kemacetan dan menimbulkan keramaian. Padahal, para driver pun gak akan menyimpan karangan bunga pada tengah jalan, melainkan depan kantor Gojek.