Penelitian laut ekspedisi samudera pasifik menemukan hewan langka, gurita kaca
Ekspedisi penemuan gurita kaca gurita ini tepatnya ditemukan pada sekitar kepulauan Phoenix, Samudera Pasifik, atau sekitar 2.650 kilometer barat daya Hawaii.
Melansir dari Mahable, Senin (12 Juli), Schmidt Ocean Institute yang melakukan ekspedisi ini menggunakan kapal falkor. Salah satu rekaman ekspedisi ini menampakkan gurita kaca. Hewan ini merupakan salah satu biota laut yang langka.
“Pada ekspedisi ini para ilmuwan menemukan dua ekor gurita kaca, spesies gurita berkulit nyaris transparan yang memperlihatkan saraf-saraf penglihatannya, bola mata, dan saluran pencernaan,” tulis penyataan Schmidt Ocean Institute.
“Sebelum ekspedisi ini, hanya ada sedikit sekali rekaman langsung gurita kaca di alam liar yang membuat banyak ilmuwan harus mempelajari tentang spesies ini dari perut predator,” lanjutnya.
Baca juga: Jepang Pulangkan Warganya dari RI Hari Ini, Begini Tanggapan Kemlu
Belum pernah tersentuh oleh manusia
Robot eksplorasi bawah laut milik Kapal Falkor, SuBastian, merekam video berdurasi 182 jam berisi kehidupan dasar laut. Rekaman tersebut mendokumentasikan banyak spesies baru pada sembilan gunung bawah laut yang belum pernah tersentuh oleh manusia sebelumnya.
Para ilmuwan pun menemukan biota laut yang unik dari rekaman milik SuBastian. Seperti koral laut dalam yang penuh dengan bintang-bintang kecil pada sekujur tubuhnya.
Semua kejadian ini terekam pada kedalaman 4.750 kaki atau 1.447 meter bawah laut.
Baca juga: YouTube Resmi Rilis Shorts, Platform Baru Pesaing TikTok: Ini Keunggulannya!
Masih banyak pengetahuan laut yang belum manusia ketahui
Menurut Alan Leonardi, direktur National Oceanic and Atmospheric Administration’s Office of Ocean Exploration and Research, masih banyak yang belum manusia ketahui.
“Pengetahuan manusia tentang dasar laut hingga kini masih sangat sedikit. Tiap rekaman yang kami punya pasti sebagian besar adalah kejadian unik yang belum pernah kami lihat sebelumnya,” ujar Alan.