Konflik Israel-Palestina, Jalur Gaza jadi tampak kabur karena resolusi rendah pada Google maps
Buramnya Jalur Gaza pada peta digital membuat para peniliti sulit menganalisis situasi riil konflik yang saat ini terjadi antara Israel-Palestina.
Masalah ini sedang menjadi sorotan para peneliti yang menggunakan informasi sumber terbuka alias open-source yang tersida untuk umum. Termasuk data pemetaan untuk menentukan lokasi serangan, juga dokumentasi kehancuran wilayah tersebut.
Samir, investigator open-source mengatakan “Fakta bahwa kami tidak mendapatkan citra satelit resolusi tinggi dari wilayah Israel dan Palestina menghambat kerja kami,”.
Bahkan, sebagian besar wilayah Israel dan Palestina pada Google Earth terlihat dengan citra resolusi rendah. Meskipun citra beresolusi tinggi tersedia dari perusahaan-perusahaan satelit.
Baca juga: Mata Kuliah Startup Digital Jadi Pilihan Saja, Bukan Wajib
Pentingnya citra satelit beresolusi tinggi
Dalam melaporkan sebuah konflik, citra satelit merupakan salah satu elemen yang penting. Citra beresolusi tinggi akan mempermudah peneliti open-source untuk mempelajari situasi konflik yang sedang terjadi.
Contohnya waktu citra satelit terbaru menampilkan keadaan setelah Israrel mengebom gedung bertingkat pada wilayah Gaza.
Namun, pada Google Earth, citra terbaru untuk Gaza memiliki resolusi yang membuat gambarnya tampak kabur. Padahal undang-udang yang melarang citra beresolusi tinggi udah dicabut sejak tahun lalu.
Sebelumnya, citra satelit wilayah tersebut tampak kabur karena regulasi Amerika Serikat membatasi kualitas dan ketersediaan gambarnya.
New @maxar satellite images from yesterday capture some of the impact of the renewed conflict in #Gaza and #Israel in great detail. Flattened Hanadi tower in Gaza; burning oil storage tank near Ashkelon. pic.twitter.com/pewxHdnecI
— Christoph Koettl (@ckoettl) May 13, 2021
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Pascalebaran, DKI Jakarta Bersiap
Jadi mengapa Jalur Gaza masih tampak kabur?
Melansir dari BBC, Apple, salah satu pembuat peta digital mengatakan saat ini tengah berupaya untuk segera memperbarui petanya ke resolusi yang lebih tinggi hingga 40 cm.
Selain itu, Google mengatakan bahwa citranya berasal dari berbagai penyedia layanan dan mempertimbangkan “kesempatan untuk memperbarui citra satelit, ketika citra dengan resolusi tinggi tersedia”.
Namun, belum ada rencana lebih lanjut yang bisa mereka beritahukan hingga saat ini.
Platform pemetaan untuk umum, seperti Google Earth dan Apple Maps mengandalkan perusahaan yang memiliki satelit untuk memasok pencitraan. Maxar dan Planet Labs sebagai dua perusahaan terbaru, saat ini memasok citra resolusi tinggi Israel dan Gaza.