9 Juni 2020, merupakan hari dimana Brazil mencatatkan 32 ribu kasus posifif dalam sehari.

Meskipun demikian, bukannya dilakukan pengetatan pembatasan ruang gerak bagi masyarakat, malahan beberapa kota justru memperlonggar pembatasan.

Warga tidak takut corona

Sao Paolo sebagai kota terpadat di Brazil baru saja melaporkan tambahan 340 kematian sebagai akibat dari virus corona pada Rabu, 10 Juni 2020.

Meski demikian,  pemerintah di Sao Paolo tetap mengizinkan toko-toko untuk tetap bukan dan malah bersiap untuk bisa kembali membuka pusat perbelanjaan (mal). Lebih anehnya lagi, catatan tersebut tidak membuat para warga takut dan berdiam di rumah, malahan berbondong-bondong keluar dan berbelanja di distrik pusat perbelanjaan 25 de Marco yang sempat ditutup sejak Maret bulan lalu.

Warga tidak takut corona
via Kumparan.com // Amanda Perobelli/Reuters

Warga tetap diminta untuk mengenakan masker dan toko hanya diperbolehkan menerima pembeli yang taat peraturan, selain itu toko juga wajib menyiapkan hand sanitizer dan pengecekan suhu badan.

Salah satu pramuniaga, Vanessa Pereira seperti dilansir dari Reuters mengaku takut terhadap virus corona, namun secara bersamaan tidak mungkin untuk tidak bekerja dan dirinya selalu melindungi diri dengan masker

Presiden Brazil tidak ambil pusing dengan peringatan dari WHO

Rencananya, otoritas setempat akan kembali membuka mal dan pusat perbelanjaan di Sao Paolo pada hari Kamis ini dan dibatasi hanya boleh beroperasi dalam waktu empat jam.

Sementara itu di Rio de Janerio, kota lain di Brazil juga sedang mempersiapkan hal serupa sebagai bagian dari pelonggaran pembatasan di negara tersebut. Keputusan tersebut terus digaungkan oleh Presiden Brazil, Jair Bolsonaro.

Presiden Brazil tidak ambil pusing dengan peringatan dari WHO
via Kumparan // Reuters/Ueslei Marcelino

Dirinya telah meminta pembatasan diperlonggar dan tidak mau ambil pusing atas peringatan WHO soal meningkatnya penularan jika pembatasan diperlonggar. Bahkan, Bolsonaro mengancam bahwa Brazil akan keluar dari WHO.

Bolsonaro sering kali menganggap corona sebagai flu biasa dan dirinya malah mendorong para warga untuk tetap aktif bekerja guna menopang perekonomian negara dibandingkan takut dan berdiam diri di rumah.

Source : Kumparan.com

FYI, sampai hari ini Brazil memiliki 775 ribu kasus infeksi corona, dengan total kasus kematian sebanyak hampir 40 ribu jiwa dan catatan tersebut menempatkan Brazil sebagai negara paling parah di Amerika Latin dan kedua di dunia setelah Amerika Serikat.