Sejumlah mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) baru-baru ini melaporkan dugaan penyiksaan dan eksploitasi yang mereka alami selama puluhan tahun saat masih bekerja di Taman Safari Indonesia (TSI) ke Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM).
Sejumlah mantan pekerja sirkus OCI di Taman Safari Indonesia laporkan tindakan penyiksaan hingga eksploitasi ke KemenHAM
Para mantan pekerja Oriental Circus Indonesia di Taman Safari Indonesia melakukan dialog terbuka dengan Wakil Menteri Hak Asasi Manusia Mugiyanto Sipin pada Selasa, 15 April 2025 di kantor Kementerian HAM, Jakarta Selatan.
Para terduga korban tidak datang sendiri ke Kantor Kementerian Hak Asasi Manusia. Mereka datang ditemani sejumlah pendamping korban.
Disetrum, dipukul, dipaksa kerja hingga makan kotoran hewan
Berdasarkan keterangan dari para terduga korban, mereka mengaku mengalami tindakan kekerasan hingga eksploitasi anak yang diduga telah mereka alami sejak 1970 silam.
Sejumlah perwakilan mantan pemain sirkus yang hadir ke kantor KemenHAM membeberkan jika mereka mendapat tindakan kekerasan hingga eksploitasi sejak masih anak-anak. Tindakan tersebut diduga dilakukan oleh sejumlah pemilik OCI dan TSI.
Adapun berbagai bentuk tindakan penyiksaan yang dialami oleh para mantan pekerja sirkus Oriental Circus Indonesia antara lain adalah pemukulan, pemaksaan untuk tetap bekerja dalam keadaan sakit, pemaksaan memakan kotoran hewan hingga penyetruman.
Pihak Taman Safari Indonesia tegas bantah dan sebut tuduhan tidak masuk akal
Salah satu pendiri Taman Safari Indonesia Tony Sumampouw buka suara terkait tuduhan yang dilayangkan sejumlah perwakilan mantan pemain sirkus OCI.
Tony secara tegas membantah semua tudingan dan mengatakan jika pada 1997 silam sudah sempat ada yang melapor namun semua sudah selesai.
“Sama sekali tidak benar. Kalau memang itu benar kejadiannya karena tahun 1997 itu kan ada yang melapor,” ujar Tony Sumampouw dilansir Antara Sumbar, Kamis, 17 April 2025.
Pendiri TSI tersebut juga menyebut tuduhan tindakan penyiksaan yang dilakukan oleh pihaknya selama puluhan tahun tidak benar.
Tony bahkan mempertanyakan fakta di balik tudingan para terduga korban yang disebut tidak masuk akal. “Itu sama sekali apa yang disampaikan kayaknya tidak masuk di akal juga gitu ya. Seperti dipukul pakai besi, mati mungkin kalau dipukul. Jadi nggak benar itu hanya, apa, suatu difitnahkan seperti itu. Nah itu kan akan kita klarifikasi juga.”
Let uss know your thoughts!
Feature Image Courtesy of ANTARA FOTO/Arif Firmansyah